YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mengimbau masyarakat yang berada di daerah terpapar antraks untuk memasak air lebih lama.
Imbauan itu dikeluarkan setelah tanah di Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul yang jadi tempat penyembelihan sapi sakit pada Desember 2019 dinyatakan positif terpapar bakteri antraks.
“Jadi memasak air harus sampai mendidih dan ditambah 20 menit setelah mendidih,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati saat ditemui di Kantor DPRD Gunungkidul Senin (13/1/2020).
Dewi juga meminta seluruh sumber air di Desa Gombang diberi kaporit.
Baca juga: Tanah Lokasi Penyembelihan Sapi di Gunungkidul Positif Antraks
Selain itu, warga juga diminta menghentikan kebiasaan menyembelih hewan ternak yang sakit. Daging hewan yang akan dikonsumsi juga sebaiknya dipastikan benar-benar matang.
Dewi juga menginformasikan, jumlah warga Gunungkidul yang diduga terjangkit antraks semakin bertambah.
Saat ini ada 64 orang dari Kecamatan Semanu yang diberikan antibiotik karena diketahui ikut makan daging sapi yang mati mendadak di Kecamatan Ponjong.
Baca juga: Fakta Dugaan Antraks di Yogyakarta, Satu Meninggal hingga Antibiotik Disebar
Total warga yang sudah diberikan antibiotik mencapai 604 orang. Mereka adalah warga Kecamatan Semanu dan Ponjong.
"Tidak ada gejala, karena dia (64 orang) terpapar dia makan daging itu. jadinya karena kami istilahnya melaksanakan kewaspadaan seolah-olah terjadi," ucap Dewi.