Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan KA Bandara YIA Ricuh, Ratusan Warga Tolak Ganti Rugi Lahan

Kompas.com - 07/11/2019, 15:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Penolakan warga terjadi pada pelaksanaan penetapan ganti kerugian lahan terdampak pembangunan jalur kereta api menuju Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Ratusan warga Desa Kaligintung menolak nilai ganti rugi yang diberikan pemerintah. Mereka merasa nilai ganti rugi terlalu kecil dan tidak sesuai dengan perkiraan. 

"Tanah mangku jalan kok cuma Rp1,3 juta (per meter). Jauh dari nilai (pembebasan serupa di sekitar) bandara. Saya hilang rumah karena pembebasan ini," kata Yuni Prasetyo asal Dusun Siwates di Balai Desa Kaligintung, Rabu (6/11/2019).

Baca juga: Polisi Sebut Ada 195 Tambak Udang Belum Direlokasi dari Area Pembangunan Bandara YIA

Masa sosialisasi

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan RI sudah menyosialisasikan akan membangun jalur KA Bandara menuju YIA. Jalur ini aksesibilitas untuk mendukung operasional YIA. 

Kemenhub berencana menghidupkan Stasiun Kedundang dan membuka jalur baru menuju YIA.

Dari Stasiun Kedundang rel melewati wilayah Desa Kulur, Desa Kaligintung, Desa Kalidengen, Desa Glagah dan sampai ke bandara YIA

Jalur kereta akan membelah 5,3 kilometer desa-desa itu hingga YIA. Sebanyak 419 bidang tanah di 4 desa itu kena dampak pembangunan rel nanti. 

Sosialisasi sudah dilewati. Kini, memasuki penetapan ganti rugi yang dilaksanakan di masing-masing balai desa.

Baca juga: Tanggapi Rencana Menhub Bangun KA Bandara Surabaya, Risma Sebut Terlambat

Penetapan ganti rugi

Ratusan warga Desa Kaligintung terdampak pembangunan rel hadir di balai desa pada pukul 08.00 atas undangan Kantor Badan Pertanahan Nasional Wilayah DIY.

Mereka semula berniat akan memusyawarahkan penetapan ganti rugi. 

Mereka menyetujui dan menandatangani bentuk ganti rugi terlebih dulu. Lantas satu per satu mengetahui niali ganti rugi atau bentuk ganti rugi yang akan diterima. 

Baru beberapa orang melewati proses ini, situasi memanas karena warga menolak untuk menerima besaran nilai ganti rugi.  

Wagimin asal Dusun Kaligintung Kidul, Desa Kaligintung. Ia mengungkapkan rumahnya akan hilang sebagai dampak dari pembebasan lahan untuk kereta.

Ia mendapat kabar dari warga lain tentang nilai ganti rugi ini kecil. Ia pun kecewa.

"Harga tidak tahu. Kalau belum sesuai (harga) kami tidak. Tanah yang sawah itu saja kena akses jalan. Harga sudah tinggi sekarang. Kami untuk beli yang lain tidak bisa. Tidak nutup harganya," kata Wagimin.

Baca juga: Aneka Bencana yang Mengintai Bandara YIA: Tsunami, Likuefaksi, Gempa, hingga Hujan Abu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com