YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo menyampaikan, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) harus berani melawan radikalisme dan terorisme.
"Tantangan bangsa ini adalah yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme," ujar Tjahjo Kumolo dalam sambutanya di acara penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Reformasi Birokrasi tahun 2019 lingkup Pemda DIY dan Pemkab/Kota di Kepatihan, Senin (4/11/2019).
Baca juga: MenPAN RB Tjahjo Janji Serahkan LHKPN Paling Lambat Pekan Depan
Tjahjo menuturkan, radikalisme dan terorisme merupakan musuh bersama. Karenanya ASN juga harus berani menyatakan sikap melawan radikalisme dan terorisme.
"Seluruh ASN harus berani menentukan sikap, siapa kawan dan siapa lawan. Pada perorangan, pada kelompok, golongan, untuk melawan radikalisme dan terorisme yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Tjahjo.
Ditegaskanya, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan Undang-undang Dasar 1945 harus terus dijaga. Sebab, sudah merupakan harga mati.
Tjahjo mengungkapkan, untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme di lingkungan ASN, pada proses tes CPNS akan dimasukkan materi mengenai wawasan kebangsaan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BKN, Kemenristekdikti yang menyusun soalnya. Ada soal-soal mengenai wawasan kebangsaan, kita masukan walaupun masih skala kecil," ujar Tjahjo.
Baca juga: Jokowi Ingin Pangkas Eselonisasi, Menpan RB Tjahjo Kumolo Buatkan Roadmap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.