Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda DIY Dapat Jatah 781 Formasi CPNS, Paling Banyak Tenaga Pendidikan

Kompas.com - 31/10/2019, 11:31 WIB
Wijaya Kusuma,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan jatah formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebanyak 718 pada tahun ini. Jumlah tersebut lebih sedikit dari yang diajukan, yakni sebanyak 1.700 formasi.

"Pemerintah pusat khususnya Kemenpan meminta seluruh instansi baik pusat maupun daerah, sejak Januari sampai Maret, harus segera mengirimkan formasi yang dibutuhkan," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY Agus Supriyanto saat ditemui Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Maluku Dapat Jatah Kuota CPNS Sebanyak 1.939 Formasi

Agus menyampaikan, permintaan Pemda DIY kemudian divalidasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Setelah divalidasi, ternyata hanya diberikan 718 kuota CPNS.

Menurut Agus, dari formasi 718 tersebut, paling banyak untuk tenaga kependidikan.

Namun, tenaga pendidikan ini bukan guru atau pengajar.

"Bukan guru, sarjana apapun yang dibutuhkan untuk pengisian TU (tata usaha) atau administrasi yang ada di sekolah. Maksud saya sarjana itu, bisa hukum, ekonomi, bisa sospol," kata Agus.

Baca juga: A to Z Seleksi CPNS 2019 yang Perlu Anda Ketahui...

Agus menuturkan, kekurangan PNS di Pemda DIY mencapai sekitar 5.000.

Setiap tahun, rata-rata pegawai negeri di Pemda DIY yang pensiun sekitar 800 hingga 900 orang.

Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan solusi untuk mengisi kekuarangan pegawai di Pemda DIY.

Solusi yang akan dilakukan adalah dengan merekrut pegawai kontrak.

"Kekurangan itu saya isi dengan tenaga kontrak. Kalau saya menunggu dari pemerintah pusat, ya pekerjaan akan kacau, kan begitu," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com