Salin Artikel

Bupati Bantul Sebut Kecenderungan Remaja Ikuti Diet Ketat Artis Bisa Menjadi Pemicu Stunting

"Ada kecenderungan anak-anak gadis saat ini berkiblat pada kehidupan idol dan para artis yang melakukan diet ketat dan cenderung berlebihan. Sehingga banyak yang kurus dan mengalami kondisi anemia," kata Halim dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (2/3/2023).

Hal ini disampaikan dalam acara Advokasi dan Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE) tentang promosi dan KIE pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Untuk mencegah anemia diusia muda, pemkab Bantul memberikan pil penambah darah bagi remaja perempuan usia SMA sederajat. Pihaknya juga mengoptimalkan layanan posyandu untuk pengurangan dan pencegahan stunting.

Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan (P2BMP) di setiap padukuhan dikucurkan anggaran Rp 50 juta, yang salah satunya untuk posyandu. Para petugas posyandu pun sudah ikut sertifikasi.

"Dua dari fungsi layanan kesehatan, yakni promotif dan preventif dapat dilakukan oleh posyandu," kata Halim.

Hal ini membuat Bantul menjadi salah satu wilayah tertinggi penanganan stunting di DIY. Dijelaskannya, pemerintah menganggarkan Rp 32 miliar untuk program KB dan stunting untuk Kabupaten/Kota di DIY.

"Sekitar Rp 15 Miliar untuk penanganan stunting," kata dia. (K125-17)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/02/191035978/bupati-bantul-sebut-kecenderungan-remaja-ikuti-diet-ketat-artis-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke