Salin Artikel

Diduga Korsleting, Warung Lansia Ludes Terbakar Saat Dini Hari, Saksi: Semua Remuk Termasuk Celengan Rutin Mereka

Hampir semua barang dalam warung itu rusak akibat ikut terbakar maupun tertimpa puing. Tidak ada korban dalam peristiwa ini.

“Semua barang rusak. Pemilik warung baik saja,” kata Sutarman, Dukuh (kepala dusun) Pedukuhan Jonggrangan, Rabu (18/1/2023).

Warung ini milik pasangan lanjut usia, Siswanto (76) dan Leginem (63). Warung dengan ukuran 8x2,5 meter persegi ini berdiri di bagian belakang tanah kas pasar.

Kedua lansia sudah berjualan di warung sebelum tahun 2000. Pekerjaan ini penghasilan utama mereka.

Namun keduanya tidak setiap hari jualan di sana. Mereka membuka warung mengikuti jadwal pasar beroperasi. Pasar Jonggrangan hidup hanya pada hari pasaran Kliwon dan Pahing, menurut tanggalan Jawa.

Siswanto dan Leginem juga membuka warung melayani pengunjung pasar di dua hari itu. Mereka menyajikan kopi, teh, aneka minuman, gorengan dan panganan lain.

“Sehari sebelumnya sudah mulai siap-siap. Seperti hari ini Wage, mereka seharusnya sudah siap-siap untuk jualan besok, tapi musibah datang,” kata Sutarman.

Kebakaran diketahui sekitar pukul 02.00 WIB, tadi. Api sudah melahap warung yang terbangun semi permanen dan kayu.

Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, termasuk menimba air pakai ember. Usaha ini awalnya tidak berhasil.

Api semakin besar dan mulai menjilat toko di sebelahnya. Toko sebelah warung itu berisi sandal dan sepatu. Api sempat menjilat pinggir atap dan dinding toko ini.

Warga berupaya lain. Mereka memanfaatkan selang pengairan antar rumah yang memang ada di sekitar lokasi kebakaran. Selang itu disambungkan pada ledeng Pengelolaan Air Minum yang dikelola desa (Pamdes). Air cukup deras disemprotkan ke warung yang terbakar.

Usaha mandiri warga ini berhasil memadamkan api dua jam kemudian. Mereka sekaligus berhasil menyelamatkan toko yang ada di sebelahnya.

“Hanya rusak kacanya saja. Tapi api tidak masuk ke dalam karena terhalang semacam GRC. Barang kami baik-baik saja semua,” kata Sirwanto, pemilik toko sepatu.

Bangunan semi permanen warung itu ambruk. Perabotan di dalamnya rusak, termasuk perabot memasak, kompor, tabung, etalase dan showcase.

“Termasuk celengan yang ditabung beberapa tahun. Setiap hari pasaran rutin nyelengi dua puluh ribu dua puluh ribu. Kalau (uang) yang kertas habis,” kata Sutarman.

Polisi tiba pagi hari. Dari olah tempat kejadian dan keterangan sejumlah saksi, diperkirakan kebakaran akibat korsleting listrik. Percikan api diduga membakar dinding dari kayu, lalu merembet ke semua bagian.

“Korban melaporkan kerugian materiil mencapai Rp 15 juta,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti melalui pesan singkatnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/19/114656278/diduga-korsleting-warung-lansia-ludes-terbakar-saat-dini-hari-saksi-semua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke