Salin Artikel

Mobil Ijo, Bengkel Kustom di Yogyakarta yang Rakit Kendaraan Listrik Sejak Tahun 2010

Sebut saja rumah kustom kendaraan Mobil Ijo. Bengkel yang terletak di dalam Perumahan Jatimulyo Baru, Kricak, Kota Yogyakarta ini bahkan sudah membuat kendaraan energi listrik sejak tahun 2010.

Bengkel kustom Mobil Ijo ini tidak nampak seperti bengkel pada umumnya. Tak ada oli berceceran di lantai, bau bensin, ataupun mesin yang meraung.

Di bengkel sekaligus garasi rumahnya terparkir sebuah mobil dan motor dengan bentuk yang unik. Mobil yang terparkir hanya memiliki 3 roda, dengan tampilan klasik tahun 1940.

Motor yang terpajang tak kalah unik. Motor dengan ban mungil yaitu 12 inchi dengan lebar kurang lebih satu jengkal telapak tangan orang dewasa.

Pembuat kedua kendaraan bernama Wiwin Vegas. Ia sudah membuat kendaraan listrik sejak tahun 2010. Jauh, sebelum pemerintah Indonesia menggembar-gemborkan penggunaan kendaraan listrik.

Mengenakan kaos hitam Wiwin mulai menceritakan pertama kali dirinya berkecimpung di dunia kendaraan listrik sejak tahun 2010 lalu. Ia mengaku sudah berminat dengan kendaraan dengan energi terbarukan.

"Sejak 2010 saya mulai bengkel ini. Dari dulu memang sudah tertarik dengan energi terbarukan. Kebetulan saya pernah sekolah di teknik, tetapi bukan elektro. Belajar soal aplikasi listrik untuk kendaraan secara otodidak," kata dia ditemui di bengkelnya, Minggu (8/1/2023).

Baterai dipilih karena dinilai memiliki umur yang panjang jika dibanding dengan aki. Aki hanya bisa bertahan selama 1 tahun. Sedangkan jika menggunakan baterai lithium bisa 3 hingga 4 tahun.

"Sekali cas kurang lebih 3 jam, speed maksimal 65 km per jam, jarak tempuh maksimal 45 km," kata dia.

Selain rodanya yang hanya 3, mobil rakitannya memiliki keunikan lainnya yakni spare part yang digunakan tergolong mudah didapat di pasaran. Seperti velg atau pelek depan mobil yang menggunakan velg sepeda motor. Sedangkan satu ban belakang menggunakan velg motor gede atau moge.

"Rem depan kiri kanan pakai disc brake, pakai velg motor karena ringan. Velg juga masih pakai jari-jari agar lebih terkesan klasik," ucapnya.

Hal ini diawali dengan membuat rancang bangun yang dikerjakan sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan merakit elektronik dan menjadikannya menjadi satu.

"Setir juga buatan sendiri. Ini pakai setir model pesawat boing. Kebetulan ada temen yang buat pakai fiber dan dipasang," katanya.

Kemajuan teknologi sekarang ini mempermudah dirinya dalam mendapatkan spare part, sepertu baterai, hingga motor listrik. Untuk baterai dia tidak membeli jadi, tetapi tetap merakit sendiri.

"Sekarang mudah beli online. Kalau ada yang mau konversi motor ke listrik kami bisa pandu. Kami ajarkan hingga cara perawatannya," kata dia.

Kendaraan listrik buatannya ini sudah dipasarkan. Kebanyakan pembeli dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seperti Jakarta hingga Sumatera.

"Kebanyakan saya buat dulu kendaraannya, lalu ada yang tertarik. Kendaraan saya pasarkan melalui Facebook dan Instagram. Harga tergantung komponen yang dipakai paling murah Rp 15 juta termahal Rp 40 juta," kata dia.

Wiwin menegaskan kendaraan yang dibuatnya bukanlah untuk dikendarai di jalan raya. Kendaraan yang dibuat hanya untuk keliling kompleks atau untuk berkeliling tempat wisata.

"Kendaraan listrik yang saya buat tidak disarankan untuk di jalan raya hanya untuk di kampung atau lokasi wisata," katanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/01/09/094424278/mobil-ijo-bengkel-kustom-di-yogyakarta-yang-rakit-kendaraan-listrik-sejak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke