Salin Artikel

Tari Golek Ayun-ayun: Fungsi, Gerakan, Pencipta, dan Cerita

KOMPAS.com - Tari Golek Ayun-ayun berasal dari Yogyakarta.

Tari Golek Ayun-ayun merupakan salah satu jenis tari golek.

Beberapa jenis tari golek lainnya adalah golek Asmarandana Bawaraga, Asmarandana Kenya Tinembe, Lambangsari, maupun Jangkung Kuning.

Ciri khas gerakan tari Golek Ayun-ayuan adalah lemah gemulai seolah-olah sedang menyulam kain.

Tari Golek ayun-ayun menjadi tarian yang akan tampil dalam pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.  

Berikut ini adalah fungsi,pencipta, dan cerita tari Golek Ayun-ayun.

Tari Golek Ayun-ayun

Fungsi Tari Golek Ayun-ayun

Tari Golek Ayun-ayun adalah tari tradisional yang biasa ditampilkan dalam penyambutan tamu kehormatan maupun acara-acara besar lainnya.

Pencipta tari Golek Ayun-ayun adalah KRT Sasmintadipura, abdi dalem Keraton Yogyakarta yang juga salah satu empu tari tradisional gaya Yogyakarta.

Tari Golek Ayun-ayun diciptakan pada tahun 1970 dan pernah menjadi tarian favorit di Istana Negara, dimana tarian ini digunakan untuk misi kesenian ke Jepang.

Cerita Tari Golek Ayun-ayun

Kata golek dalam tarian ini artinya mencari. Dimana, tari Golek Ayun-ayun menggambarkan remaja perempuan yang sedang mencari jati diri sebagai langkah masuk ke fase kehidupan dewasa.

Pada masa itu, remaja tersebut senang bersolek dan berias untuk mempercantik diri.

Untuk itu dalam tari Golek Ayun-ayun ada gerakan ngangger sinom yang artinya merapikan rambut di dahi maupun miwir rikma yang artinya merapikan rambut.

Jumlah penari tari Golek Ayun-ayun setidak sebanyak dua orang penari wanita yang cantik dan anggun.

Terkadang tari Golek Ayun-ayun bisa juga ditarikan lebih dari dua orang penari.

Sumber:

kikomunal-beta.dgip.go.id dan digilib.isi.ac.id

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/08/152437378/tari-golek-ayun-ayun-fungsi-gerakan-pencipta-dan-cerita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke