Salin Artikel

Keluh Kesah Warga STB Langka dan Mahal: Harganya Melejit Rp 350.000

KOMPAS.com - Sejumlah warga di Semarang, Jawa Tengah, berkeluh kesah soal langkanya set top box (STB) dan harganya yang selangit.

Sejumlah warga pun terpaksa membatalkan membeli STB. Salah satunya adalah Amalia, warga Ungaran, yang mengaku belum mendapatkan STB.

“Langka banget, daerah Ungaran habis semua stoknya, harga pun melejit sampai Rp 350.000, padahal sebelumnya (sebelum ASO) Rp 190.000,” kata dia.

Hal senada juga Sunarti, warga Pedurungan Semarang. Dirinya mengaku sudah mencari ke sejumlah toko mencari STB.

“Carinya STB, di sini enggak dapat ya kami muter ke toko lainnya sampai dapat,” ujar dia.

Kondisi serupa juga dialami warga di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Salah satu warga bernama David mengaku harus mencari STB hingga Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Namun, dirinya tak juga mendapat STB.

"Saya dari Kalasan cari STB sudah dua toko tapi habis semua," kata dia.

David menambahkan, beberapa waktu lalu dia sempat membelikan STB untuk orangtuanya dengan harga Rp 275.000, tetapi saat ini harga STB sudah naik di kisaran Rp 300.000 hingga Rp 375.000.

"Harga tergantung merek dari Rp 300.000 sampai Rp 375.000. Dulu pernah beli untuk orangtua Rp 275.000, mungkin karena banyak yang cari jadi naik harganya," ujarnya pada Senin (5/12/2022).

Diburu pembeli

Sementara itu, salah satu pegawai toko elektronik Atlanta di Jalan MT Haryono, Semarang, menjelaskan, stok STB di tokonya habis dibeli beberapa hari setelah siaran tv analog diputus.

“Setelah diputus tayangan analognya, Sabtu-Minggu kemarin toko jadi ramai banget. Kerekam CCTV sudah kayak antrean minyak goreng di sini,” katanya kepada Kompas.com, Senin (5/12/2022).

Sementara itu, untuk harga tergantung dengan merek dan stok barang. Namun rata-rata saat ini STB dijual kisaran Rp 150.000-Rp 200.000.

“Sebelum siaran diputus harga Rp 150.000-Rp 250.000, sekarang sampai Rp 400.000 pun ada tergantung merek,” ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, stok STB saat ini memang diakui langka. Hal itu diungkapkan Ansi, pemilik Toko Wijaya Listrik yang mengaku sudah tak menjual STB.

Stok STB di tokonya sudah habis pekan lalu. Dirinya pun terpaksa meminta pelanggan untuk pre-order untuk mendapatkan STB.

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor : Robertus Belarminus)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/06/170111978/keluh-kesah-warga-stb-langka-dan-mahal-harganya-melejit-rp-350000

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke