Salin Artikel

Ngayogyazz Kembali Digelar, Usung Tagline "Kena Jazz-e, Tetep Bening Banyune"

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gelaran Festival Jazz Ngayogjazz kembali hadir. Usai dua tahun diadakan secara daring karena pandemi, pada tahun 2022 ini Ngayogjazz hadir dan dapat disaksikan secara langsung.

Tahun ini, Ngayogjazz digelar di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) pada 19 November 2022.

Sekretaris Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Anita Verawati menyambut baik di gelarnya Ngayogjazz 2022.

Jazz identik dengan kalangan tertentu. Namun, dengan hadirnya Ngayogjazz, musik jazz bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

"Biasanya jazz ini identik dengan kalangan tertentu. Dengan Ngayogjazz ternyata jazz ini bisa milik semuanya, semua masyarakat, enggak cuma di DIY, tapi nasional Indonesia dan ternyata luar negeri juga," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Anita Verawati dalam jumpa pers Ngayogjazz 2022 di The Alana Yogyakarta Hotel, Kamis (17/11/2022).

Ngayogjazz 2022 yang digelar secara luring, lanjut Anita Verawati, diharapkan dapat mengerakan kembali pariwisata. Termasuk berdampak positif bagi perekonomian warga masyarakat.

"Saya harap ini menggerakan kembali pariwisata dan perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum dan di daerah Cibuk Kidul secara khusus," urainya.

Setiap penyelenggaraanya, Ngayogjazz selalu mengangkat suatu tagline. Pada tahun 2022 ini, Ngayogjazz mengusung tagline "Kena Jaaz-e, Tetep Bening Banyune"

Tagline ini diambil dari falsafah Jawa "Kena Iwak-e, Tetep Bening Banyune" yang artinya menangkap ikan tapi jangan membuat keruh airnya.

Falsafah ini kontekstual di jaman sekarang ini. Di mana manusia terkadang khilaf hanya mementingkan diri sendiri, merugikan orang lain bahkan lingkungan sekitar.

"Semoga nanti seperti filosofinya. Semoga Ngayogjazz sukses dan tetap bening banyune apapun keadaanya," ucapnya.

Kekhasan dari Ngayogjazz adalah menghadirkan musik jazz di tengah di desa dengan segala kearifan lokalnya. Tahun ini, Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) menjadi lokasi penyelenggaraan festival musik Ngayogjazz.

Kehadiran di tengah desa, menjadikan Ngayogjazz bukan hanya sekedar konser. Namun gelaran Ngayogjazz menjadi peristiwa budaya yang penuh nilai.

Perwakilan warga Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Widodo menjelaskan wilayahnya merupakan desa wisata yang memiliki banyak potensi.

"Banyak potensi-potensi di Cibuk Kidul, terutama wisata edukasi mina padi," ucapnya.

Cibuk Kidul merupakan wilayah dengan sumber air yang melimpah yang dimanfaatkan warga untuk pertanian dan kolam ikan. Sehingga seirama dengan tagkline Ngayogjazz 2022.

"Itu kenapa tema Ngayogjazz kali ini adalah Kena Jaaz-e, Tetep Bening Banyune.  Nah ini memang seperti karakter dipadukuhan Kami, dimana potensi dari Mina Padi itu ada pertanian, lalu ada potensi ikan, ada ikan Nila, Koi," urainya.

Selain musik dan kesenian tradisional, terdapat pula pasar jazz. Masyarakat sebagai tuan rumah akan menghadirkan berbagai kuliner khas hingga produk kerajinan. Sehingga dengan adanya pasar jazz ini dapat turut memajukan UMKM.

"Di kami ada produk-produk khas Padukuhan Cibuk Kidul, salah satunya dawet nila, produk lainya ada onde-onde nila, ada kripik belut. Silahkan, monggo nanti bisa mencicipi saat Ngayogjazz," tuturnya.

Sementara itu Board Ngayogjazz, Aji Wartono mengatakan di penyelenggaraan kali ini terdapat enam panggung.

Tahun ini, setiap panggung dinamai dengan nama-nama ikan di antaranya panggung Sepat, panggung Wader, panggung Tawes, dan panggung Cetul.

"Kita ada enam panggung. Lima panggung untuk musik dan satu panggung untuk musik dan juga tradisi," ungkapnya.

Ngayogjazz 2022 ini akan diramaikan dengan penampilan antara lain dari Barry Likumahuwa Jazz Connection, NonaRia x Dua Empat, Monita Tahalea, Kua Etnika ft Bonita.

Sedangkan musisi dari luar negeri yang akan tampil antara lain, SanDrums x Sri Hanuraga ft Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhuis (Belanda) dan Gaga Gundul (Pemai - Prancis dan Gayam 16- Indonesia). Akan tampil pula, komunitas-komunitas jazz se nusantara.

"Dulu kita hanya mengundang 12 komunitas tahun ini ternyata sudah 18 komunitas di luar Yogya. Kita berharap nanti Ngayogjazz ini ya menjadi semacam pertemuan semua komunitas musik jazz di seluruh Indonesia kalau bisa, karena hari ini ada dari Kalimantan datang, Lampung, Jawa Timur," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/18/050000178/ngayogyazz-kembali-digelar-usung-tagline-kena-jazz-e-tetep-bening-banyune

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke