Salin Artikel

Anies Baswedan Diteriaki "Pak Anies Presiden" Saat Hadiri Acara Deklarasi di Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan menghadiri acara deklarasi Forum Ka'bah Membangun dan Forum Ulama Membangun yang digelar di Grand Pacific Convention Hall, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY).

Dalam acara ini Anies Baswedan juga dideklarasikan sebagai calon Presiden Republik Indonesia 2024.

Hadir dalam deklarasi ini tak hanya para simpatisan dan relawan dari DIY. Namun, juga simpatisan dan relawan dari luar DIY.

Sejumlah spanduk dukungan untuk Anies Baswedan pun terpasang di lantai dua yang menghadap ke podium utama Grand Pacific Convention Hall.

Beberapa spanduk yang terpasang antara lain Relawan Nasional Sobat Anies DPC Kecamatan Ngawen Klaten, Sekretariat Kolaborasi Indonesia Jawa Tengah, dan Jaringan Nasional Mileanies DIY.

Sekitar pukul 13.14 WIB, Anies Baswedan tiba di Grand Pacific Convention Hall, Kabupaten Sleman.

Kedatangan Mantan Gubernur DKI Jakarta ini langsung disambut dengan meriah para pendukung dan relawan.

Para pendukung dan relawan pun berbondong-bondong mengabadikan kedatangan Anies Baswedan.

Dari pintu masuk gedung hingga panggung teriakan "Pak Anies Presiden, Pak Anies Presiden" bergema.

Di dalam sambutanya, Anies Baswedan mengatakan, dari kecil sampai kuliah di Yogyakarta.

"Saya dari kecil di sini, TK di sini, SD di sini, SMP di sini, SMA di sini, kuliah juga di Yogya, jadi lengkap semuanya," ujar Anies, dalam sambutanya, Rabu (16/11/2022).

Anies menyampaikan, Yogyakarta adalah kota perjuangan.

Ketika republik menghadapi ancaman, diputuskan untuk berpindah ke Yogyakarta untuk mendapatkan perlindungan.

Di Yogyakarta ini, perjuangan itu kemudian diteruskan.

Terjadilah peristiwa-peristiwa bersejarah di Yogyakarta.

Kota Yogyakarta, lanjut Anies, adalah kota yang amat subur untuk tumbuhnya semangat perjuangan dan kepahlawanan.

Anies kemudian mengingat tentang keteladanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang memberikan tahtanta untuk rakyat dan republik.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX menggunakan seluruh kekuasaan yang dimilikinya untuk memberikan perlindungan pada republik muda.


Sikap dan tindakan itu didukung oleh seluruh rakyatnya yang turun tangan bergotong-royong, iuran harta, iuran pikiran, iuran tenaga, bahkan sebagian iuran nyawa untuk republik ini bertahan merdeka.

"Dan semua itu dilakukan tanpa bertanya saya dapat apa, saya nanti dapat balasan apa, tidak. Semuanya dikerjakan dengan semangat bahwa yang disebut sebagai kemerdekaan adalah jembatan emas menuju kesejahteraan dan keadilan," kata dia.

Anies menuturkan, 77 tahun kemudian, sebagian sudah mendapatkan yang dijanjikan oleh kemerdekaan.

"Terlindungi sudah, tercedaskan sudah, tersejahterakan sudah, bahkan sebagian sudah menjadi bagian dari dunia," urai dia.

Namun, di sisi lain, Anies mengungkapkan masih banyak yang belum mendapatkan itu semua.

"Itu tugas kita sekarang ke depan bukan sekedar menengok kebelakang mencari apa yang salah, tetapi mari kita menengok ke depan untuk bisa memperbaiki apa yang kita miliki di Indonesia," ungkap dia.

Anies menjelaskan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia artinya membereskan ketimpangan.

Sehingga yang merasakan kemerdekaan bukan hanya sebagian, tetapi seluruh rakyat Indonesia.

"Bukan sekedar menengok ke belakang dan saling menyalahkan, bukan. Justru kita mau menengok ke depan, kita ingin mengatakan bahwa kita berjuang dan di ruangan ini berkumpul bersama untuk menghadirkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," pungkas dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/16/165603778/anies-baswedan-diteriaki-pak-anies-presiden-saat-hadiri-acara-deklarasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke