Salin Artikel

Tiap Hari Ada Lansia di DIY Meninggal Akibat Terpapar Covid-19 dan Memiliki Komorbid

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meningkat.

Dinas Kesehatan DIY menyebut hampir tiap hari ada lansia meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 dan memiliki komorbid.

Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan saat kasus Covid-19 mengalami kenaikan diketahui bahwa masih banyak warga yang memiliki komorbid dan belum bisa mendapatkan vaksinasi.

"Setiap hari kan ada yang meninggal dunia walaupun satu atau dua buat kami ini sangat prihatin," ucap dia, Selasa (15/11/2022).

Ia menambahkan, vaksin booster masih menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan DIY.

Sehingga untuk vaksinasi bagi lansia dan yang memiliki komorbid dibutuhkan perlakuan khusus seperti jemput bola bagi lansia-lansia.

"Kami mengimbau teman teman di puskesmas mau jemput bola. Tolong siapkan, jangan-jangan kalau kita ke sana, bukan salah masyarakat juga, tetapi memang kesempatannya itu harus bersama-sama lah. Nakes datang ke sana tapi bapak ibu keluarga yang punya lansia disiapkan. Maksudnya dalam kondisi yang sehat," ucap dia.

Ia menambahkan vaksinasi booster telah diupayakan secara maksimal oleh dinas kesehatan di tingkat kabupaten maupun kota. Bahkan, di tiap puskesmas sekarang sudah melayani vaksinasi booster.

"Tetap memberikan pelayanan puskesmas dan dinkes satu dua kali melakukan pelayanan massal tapi enggak ada yang datang," ujar dia.

Dia menyampaikan, pasien yang meniggal dunia beberapa ada yang belum mendapatkan vaksinasi booster. Tetapi, komorbid jauh lebih tinggi sebagai penyebab kasus meninggal dunia.

Dalam proses vaksinasi booster ini, Pembajun tidak menampik masih banyak berita bohong yang beredar di masyarakat terkait vaksinasi booster.

"Jadi memang masih hoax-nya ada bahwa dengan varian baru sangat mematikan, itu kan tidak terbukti sampai katanya menyerang tulang lah pokoknya kalau bukan dari narasumber ahli ya nggak usah," ucap dia.

Kenaikan kasus Covid-19 kali ini, Dinkes DIY belum menemukan sub varian baru yakni Omicron XBB. Sampai sekarang Dinkes DIY sedang proses mengumpulkan sampel untuk dilakukan whole genome sequencing.

"Kan memang sampel khusus yang meniliki gejala yang memang kuat dilakukan WGS kalau PCR biasa sih enggak tapi kalau punya indikasi kuat dan parameternya sesuai dengan genome sequencing itu diperiksa. Belum ada hasilnya," papar dia.

Sebagian besar kasus Covid-19 diketahui karena masyarakat sekarang sudah sadar dengan kondisi kesehatannya.

Menurut Pembajun, jika masyarakat merasakan gejala sudah langsung melakukan pemeriksaan secara mandiri baik untuk melakukan tes PCR maupun antigen.

"Jadi bukan karena tracing, tapi kesadaran masyarakat dia merasa batuk pilek, kemudian memeriksakan diri ini suatu hal yang positif," ujarnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/15/160758078/tiap-hari-ada-lansia-di-diy-meninggal-akibat-terpapar-covid-19-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke