Salin Artikel

Puskesmas Berbah Sleman Diduga Tidak Tolong Korban Kecelakaan dan Tak Pinjami Ambulans, Ombudsman Turun Tangan

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Di media sosial, beredar unggahan cerita korban kecelakaan yang diduga tidak mendapatkan tindakan pertolongan serta tidak diberikan bantuan ambulans di Puskesmas Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ambulans itu akan digunakan untuk membawa korban ke rumah sakit.

Ombudsman RI perwakilan DI Yogyakarta (DIY) turun tangan dengan mendatangi Puskesmas Berbah, Kabupaten Sleman untuk mengumpulkan data dan meminta penjelasan.

Di dalam unggahan tersebut diceritakan jika pada Minggu (13/11/2022) jam 19.30 WIB, ada orang yang menolong korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Wonosari Km 9.

Korban dibawa ke Puskesmas Berbah. Namun Puskesmas tidak berani memberikan tindakan pertolongan dengan alasan tidak ada dokter dan perawat jaga.

Kemudian si penolong meminta tolong agar korban diantarkan menggunakan ambulans Puskesmas ke fasilitas kesehatan lainya. Namun, permintaan tersebut tidak dikabulkan.

Korban kemudian kembali dibawa ke lokasi kejadian dan menghubungi PMI Bantul untuk meminta bantuan. Sekitar 20 menit kemudian, ambulans datang dan membawa korban ke rumah sakit.

Informasi tersebut diterima oleh Ombudsman RI perwakilan DI Yogyakarta yang ditindaklanjuti dengan mendatangi Puskesmas Berbah.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta Budhi Masturi mengatakan, pihaknya sudah datang ke Puskesmas Berbah.

"Tadi kita ke sana sudah ditemui oleh kepala puskesmasnya sama tenaga medisnya perawatnya," ujar Kepala Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta Budhi Masturi saat dihubungi, Senin (14/11/2022).

Budhi Masturi menyampaikan, ia datang ke Puskesmas Berbah untuk mengumpulkan data dan meminta penjelasan.

Dari penjelasan yang didapat, pihak Puskesmas Berbah membenarkan jika pada 13 November 2022 malam ada warga yang membawa korban kecelakaan.

Malam itu, dalam situasi tidak ada dokter jaga dan hanya ada satu perawat, bidan dan security.

Malam itu, saat korban laka itu tiba di Puskesmas Berbah, di dalam ruangan gawat darurat ada beberapa pasien yang sedang ditanggani.

Budhi menuturkan, menurut penjelasan dari perawat yang menangani, korban kecelakaan berada di dalam mobil.

Perawat tersebut kemudian melakukan observasi di dalam mobil dan menyimpulkan masih dalam kondisi bisa kemudian dibawa secara mandiri ke rumah sakit.

Dari observasi diduga terlihat korban kecelakaan mengalami patah tulang sehingga harus di-rontgen. Sedangkan di  puskesmas tidak ada alat rontgen.

"Dia tidak mengambil tindakan medis juga tidak memberi rujukan. Untuk mengakses ambulans kan harus ada rujukan," jelasnya.

Puskesmas, lanjut Budhi Masturi, mengakui hal tersebut tidak sebagaimana prosedur di penanganan medis. Seharusnya, tidak cukup hanya diobservasi.

"Memang harusnya tidak cukup diobservasi, tetapi harus ada tindakan triase yang memeriksa nadi dan macam-macam, itu tidak dilakukan dan ada asesmen formulirnya dan sebagainya untuk menyimpulkan sejauh mana tingkat kedaruratan si korban apakah harus dirawat di puskesmas, harus dirujuk atau bisa dirawat di rumah itu nggak dilakukan," tuturnya.

Menurut Budhi, Puskesmas Berbah mengakui ada prosedur yang tidak dijalankan. Di sisi lain, Ombudsman melihat tenaga medis kurang memahami terkait kewenangan yang dimilikinya.

"Sebenarnya meskipun perawat dalam kondisi kedaruratan tidak ada dokter, itu bisa mengambil tindakan medis untuk pertama kali sampai dengan memberi rujukan ke rumah sakit, sehingga bisa diantar pakai ambulans. Nampaknya dia tidak cukup memahami punya kewenangan itu," ucapnya.

Budhi mengungkapkan memang soal edukasi tentang kewenangan yang dimiliki. Sehingga secara lisan, tim Ombudsman yang datang meminta Puskesmas Berbah mengumpulkan perawat untuk memberikan edukasi tentang kewenangan itu. Termasuk tindakan apa yang harus dilakukan ketika dalam kondisi kedaruratan.

"Secara tertulis akan kita rumuskan dalam waktu dekat dan akan Kita sampaikan kepada Dinas Kesehatan dan sebagainya. Dugaannya maladministrasinya tidak sesuai prosedur, tidak memberikan pelayanan," jelasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/11/14/211508578/puskesmas-berbah-sleman-diduga-tidak-tolong-korban-kecelakaan-dan-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke