Salin Artikel

Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta Sempat Kabur ke Riau

KBO Satreskrim Polresta Yogyakarta Ipda Febrianta menjelaskan, pelaku bernama Oktavianus Seran alias Viky sempat melarikan diri ke Dumai, Riau.

"Tersangka pergi dari Yogyakarta, kita amankan di Kota Dumai, Riau," katanya, Jumat (21/10/2022).

Ia menjelaskan peran dari Viky ini merupakan pelaku utama penganiayaan yakni dengan melakukan tusukan kepada korban bernama Edilson.

"Tersangka ini peran utama, melakukan penusukan," kata dia. Untuk tersangka lain Polresta Yogyakarta masih melakukan pengejaran.

Dalam kasus ini Polresta Yogyakarta mengamankan barang bukti berupa pakaian, motor, hingga sebilah pedang.

"Untuk tersangka lain masih dalam proses pengembangan," ujar Febrianta.

Viky disebut sebagai pelaku utama yang menganiaya Edilson Henrique Lopez, mahasiswa UAD yang berasal dari Timor Leste, beberapa waktu lalu.

KBO Satreskrim Polresta Yogyakarta Ipda Febrianta menjelaskan, Viky datang ke toko modern berjejaring bertujuan untuk membackup rekannya yang akan menarik sebuah mobil.

Lalu rombongan korban sejumlah 4 orang sudah berada di dalam toko berjejaring ini bertatapan dengan rombongan Viky, dan rombongan korban lanjut nongkrong di depan toko berjejaring.

Kemudian ada satu orang yang menanyakan kepada rombongan korban ada permasalahan apa, dan saat itu oleh rombongan korban dijawab bahwa rombogan pelaku bukanlah temannya.

"Selanjutnya rombongan korban bertanya kepada rombongan pelaku ada masalah apa sebenarnya dan dijawab oleh rombongan pelaku ada masalah perihal mobil," Jelas Febrianta, Jumat (21/10/2022).

Setelah beberapa saat kemudian rombongan laki-laki yang ada di halaman toko berjejaring pergi dan membubarkan diri dan Debt Collector tidak jadi melakukan penarikan mobil serta permasalahan tarik-menarik mobil selesai.

"Selanjutnya di Indomaret Jalan HOS Cokroaminoto Kec. Tegalrejo Kota Yogyakarta tinggal rombongan Pelapor bersama dengan teman temannya nongkrong di halaman Indomaret," ujar dia.

Lanjut Febrianta, beberapa saat kemudian setelah rombongan debt collector dan rombongan pemilik mobil pergi, sekitar pukul 00.25 WIB tiba-tiba datang rombongan laki-laki dengan mengendarai sekitar 5 (lima) sepeda motor berbonceng-boncengan langsung berhenti diseberang jalan depan Indomaret.

"Selanjutnya salah satu orang dari rombongan tersebut berteriak ke arah rombongan korban dan teman-temannya dengan kata-kata 'Woy Anjing," kata dia.

Kemudian rombongan laki-laki tersebut langsung turun dari sepeda motor dan mengeluarkan senjata tajam yang dibawa, kemudian menyerang rombongan korban.

"Atas serangan dari rombongan laki-laki tersebut, maka rombongan korban langsung bubar berpencar yaitu ada yang masuk kedalam Indomaret dan ada yang lari masuk ke gang samping Indomaret dengan maksud untuk sembunyi," papar dia.

Beberapa saat setelah melakukan penyerangan, rombongan laki-laki yang melakukan penyerangan pergi meninggalkan lokasi toko berjejaring. Lalu tak lama kemudian datang petugas Kepolisian di Jalan HOS Cokroaminoto Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta.

Rombongan pelapor pun akhirnya berani untuk keluar dari persembunyian dan berkumpul kembali di halaman toko berjejaring.

"Namun korban Edilson Henrique Lopes tidak terlihat sehingga rombongan korban bersama dengan petugas Kepolisian mencari Edilson di dalam gang selatan Indomaret. Selanjutnya Petugas Kepolisian bersama dengan teman-teman pelapor menemukan Edilson sedang duduk telungkup sambil memegangi bagian dada sebelah kanan dan terlihat tubuhnya bersimbah darah," Jelas Febrianta.

Lalu Henrique dibawa oleh petugas Kepolisian ke Rumah Sakot Ludiro Husodo dan dinyatakan meninggal dunia.

Febri menjelaskan bahwa modus dari pengeroyokan adalah karena saling tatap sehingga mengakibatkan salah paham. "Modusnya salah paham, karena saling tatap," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/21/135721878/pelaku-pengeroyokan-mahasiswa-timor-leste-di-yogyakarta-sempat-kabur-ke

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke