Salin Artikel

Sultan Minta Perdamaian Antar-suporter Sepak Bola Dibuktikan Nyata

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok suporter di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo telah bersepakat damai pascatragedi Kanjuruhan Malang.

Menanggapi hal ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta perdamaian diwujudkan secara nyata.

"Ya, nanti dibuktkan saja faktanya itu. Saya harap itu peristiwa bagus ya, untuk mereka dan publik," kata Sultan, pada Rabu (5/10/2022).

Perdamaian yang dilakukan kelompok suporter tersebut diapresiasi oleh orang nomor 1 di DIY ini.

"Tapi, saya minta ada bukti waktu nanti pertandingan," imbuh dia.

Sultan juga mengingatkan kembali kepada suporter setelah perdamaian disepakati oleh seluruh pihak, ke depan tidak ada lagi saling ejek saat pertandingan.

"Tidak ada kekerasan lagi, waktu nonton ya nonton baik ya, pulang siapa yang kalah siapa yang menang, tidak perlu ada kesombongan maupun apa yang kalah tidak merasa dilecehken. Itu pertandingan itu biasa seperti itu saja," kata dia.

Sebelumnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi duka bangsa Indonesia. Kerusuhan itu merenggut ratusan jiwa.

Tragedi ini menjadi pemicu kesadaran dan kedewasaan suporter di Tanah Mataram, di mana berbagai kelompok suporter yakni Pasoepati (Persis Solo), Brajamusti (PSIM Yogyakarta), The Maident (PSIM Yogyakarta), Paser Bumi (Persiba Bantul), Brigata Curva Sud dan Slemania (PSS Sleman) berkumpul bersama di Stadion Mandala Krida.

Berkumpulnya wadah suporter yang memiliki rivalitas tinggi di kancah sepak bola nasional ini untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan, Malang.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/05/204424078/sultan-minta-perdamaian-antar-suporter-sepak-bola-dibuktikan-nyata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke