Salin Artikel

Saat Para Menteri Cerita Pengalaman Naik Motor, Mahfud MD Ditilang Polisi, Retno Marsudi Kehabisan Bensin

Pengalaman tersebut terjadi sebelum mereka mengemban tugas menjadi pejabat negara.

Salah satunya diungkapkan Menko Polhukam Mahfud MD saat talkshow dalam acara road safety campaign yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan di kampus UGM Yogyakarta, Sabtu (27/8/2022).

Mahfud bercerita saat berstatus sebagai mahasiswa, ia belum memiliki motor dan saat bepergian harus menggunakan colt kampus.

Di era tahun 1980-an, menurut Mahfud, colt kampus adalah transportasi publik yang murah meriah.

"Saya naik motor sekitar dua tahun menjelang selesai (jadi mahasiswa). Dan waktu itu, belum ada, karena belum banyak yang naik motor ya, ndak pake helm ndak papa. Tapi kalau sekarang, jangan sampai," kata Mahfud.

Saat memiliki motor untuk pertama kalinya, Mahfud mengaku sangat bahagia hingga pernah mengendarai motor dari asalnya madura hingga ke Yogyakarta.

Ia pun bercerita di tahun 1980-an saat sedang berboncengan dengan calon istri di wilayah Gondomanan, ia sempat melanggar rambu lalu lintas dan dikejar oleh polisi.

"Di Gondomanan, saya bawa motor sama calon istri saya yang sekarang. (Lalu) melanggar rambu lalulintas, dikejar sama polisi, kaget kan. Polisi suruh ke pinggir. Ambilkan uang receh. Ini pak, maaf pak. Waktu itu tahun 80an. Kalau Polisi sekarang, nggak," kata Mahfud, diwarnai gelak tawa.

Retno Marsudi kehabisan bensin saat motoran dengan pacar

Pengalaman lucu riding bersama calon suami juga pernah dialami Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Ia bercerita pernah berboncangena motor malam Minggu dengan Agus Marsudi yang kala itu masih berstatus pacar. Namun di tengah jalan mereka selalu kehabisan bensin di jalan.

"Terus (setelah itu) jalan kaki, karena bensinnya habis," tuturnya.

Cerita pengalaman naik sepeda motor juga diungkapkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Pada masa mudanya, Menteri jebolan UGM ini mengaku sering ngapel pacar menggunakan trail karena motor saat itu dianggap barang mewah.

Padahal motor trail yang digunakan bukan miliknya. Tetapi milik temannya.

"Udah sebulan, baru ketahuan kalau itu bukan motor saya," kata Budi, yang disertai gelak tawa penonton yang mendengarnya.

Para menteri tersebut berbagi cerita pengalaman mengendarai motor dalam rngkaian road safety campign.

Tujuan kegiatan ini untuk kampanye keselamatan berkendara di jalan, terutama sepeda motor yang saat ini mayoritas dimiliki anak-anak muda.

"Kecelakaan (lalulintas) itu 73 persen adalah naik motor, dan mayoritas anak muda. Nah, Langkah kecil kami mengingatkan ini, semoga menjadi baik," kata Budi Karya Sumadi.

Sementara itu Mahfud MD menambahkan jika saat ini semua mahasiswa sudah memiliki motor dan sangat berbahaya jika tidak hati-hati di jalan.

"Sebab itu, rambu-rambu lalu lintas dan pengenalan terhadap jalan yang akan dilalui, karena kadangkala (kontur jalan) juga berbahaya juga. Alat kelengkapan seperti lampu dan sebagiannya supaya diperhatikan benar untuk Keselamatan berkendara," kata Mahfud.

"Karena kalau dilihat angka rata-rata kematian tadi, korban kecelakaan lalu lintas lebih banyak dari korban covid-19 meninggal di DIY. Karena itu harus berhati-hati," pesan Mahfud.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Pengalaman Para Menteri Ketika Naik Motor: Pernah Kehabisan Bensin hingga Ditilang Polisi

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/28/102200678/saat-para-menteri-cerita-pengalaman-naik-motor-mahfud-md-ditilang-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke