Salin Artikel

Berkah Larangan Sekolah Jual Seragam, Jalan Ibu Ruswo Yogyakarta Dibanjiri Pembeli

Pasalnya, lokasi tersebut merupakan kawasan penjualan berbagai macam seragam sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Seragam yang ditawarkan dengan berbagai rentang harga, tergantung dari kualitas dan ukuran seragam.

Sejak seminggu lalu hingga saat ini, Jalan Ibu Ruswo mulai padat, kendaraan diparkir di pinggir-pinggir jalan, tepat di seberang toko-toko penjual seragam sekolah.

Tak ayal kendaraan yang diparkir membuat lalu lintas terhambat, terutama kendaraan roda 4 yang diparkir di pinggir-pinggir toko.

Belasan toko seragam yang sekolah berjejer di jalanan ini bisa bernapas lega lantaran sekolah sudah diperbolehkan untuk tatap muka. Berbeda dengan pertengahan tahun lalu, sekolah digelar secara daring, sehingga peserta didik lebih memilih menggunakan seragam seadanya.

Salah satu penjual seragam sekolah Mira (45) menyampaikan tahun ajaran kali ini adalah berkah baginya. Bagaimana tidak, dalam satu hari ia bisa menjual 70 hingga 100 setel seragam sekolah.

Kondiosi ini berbeda saat pertengahan pandemi 2021 lalu yang menjadi masa paceklik buatnya.

"Seragam SD dan SMP paling laris. Kalau SMA enggak terlalu. Hari ini yang negeri sudah mulai masuk tetapi sekolah Muhammadiyah baru tanggal 13," katanya ditemui di tokonya, di Jalan Ibu Ruswo, Kota Yogyakarta, Senin (11/7/2022).

Selain seragam berupa baju dan celana, topi SD maupun SMP juga diburu oleh para orangtua. Bahkan dia dapat menjual 100 topi pada tahun ajaran ini.

"Kalau harga tergantung ukuran. Paling kecil itu Rp 130.000. Topi juga diburu kemarin bisa jual 100 buah," ucapnya.

Saking banyaknya pembeli saat hari Sabtu dan Minggu yang bertepatan dengan Idul Adha, ia memilih untuk tidak menutup tokonya.

"Sabtu Minggu kemarin tetap buka. Ini sudah mulai ramai kembali beda saat pandemi kami benar-benar macet nggak bisa jualan," katanya.

Saat ditemui Mira masih sibuk menghitung jumlah stok seragam yang dimilikinya. Tangan kanan memegang gawai, sementara tangan kirinya sibuk mengecek stok yang ada di lemari miliknya.

Menurutnya berkah yang ia rasakan ini tak luput dari adanya aturan pemerintah. Dalam hal ini sekolah dilarang untuk menjual seragam kepada para peserta didik.

Otomatis para orangtua menyerbu toko-toko seragam di Jalan Ibu Ruswo termasuk tokonya.

"Kalau dapat dari sekolah kan itu dalam bentuk kain harus menjaitkan jadi lama. Sekarang juga sekolah sudah dilarang menjual seragam jadi pada beli di luar," kata dia.

Begitu pula Siti (30) penjual seragam di Jalan Ibu Ruswo yang juga mengecap manisnya tahun ajaran baru kali ini. Dia mengatakan seragam di tokonya ludes terjual.

"Alhamdulillah kalau dibanding saat corona kemarin, dua minggu ini ramai. Puncaknya ya minggu kemarin," kata dia.

Siti menambahkan saat ramai ini tiap harinya ia bisa menjual 20 sampai 30 setel seragam sekolah. Ia berharap pandemi dapat segera selesai dan sekolah bisa terus dengan cara tatap muka dan menjadi berkah para pedagang seragam.

"Harapannya sekolah tatap muka terus, biar stabil pendapatannya," pungkas Siti.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/07/11/231739878/berkah-larangan-sekolah-jual-seragam-jalan-ibu-ruswo-yogyakarta-dibanjiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke