Salin Artikel

1.811 Ternak di Bantul Terpapar PMK, 16 Ekor Dipotong Paksa

"Ada 1.811 ternak terpapar. Dari jumlah tersebut sudah sembuh ada 140 ekor sapi," kata Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo saat dihubungi melalui sambungan telepon Kamis (23/6/2022).

Dikatakannya hingga saat ini ada 16 ekor ternak yang dipotong paksa akibat PMK. Lalu sebanyak 6 ekor mati.

Menurut dia, ternak yang dipotong paksa aman dikonsumsi selama bagian kepala, jeroan dan kaki dibuang. Pasalnya tiga bagian itu tidak boleh dikonsumsi.

"Aman, tidak apa-apa karena itu bukan zoonosis," kata Joko.

Joko menyebut adanya PMK dan tingginya permintaan jelang Idul Adha harga membuat harga ternak melonjak tajam.

Dia mengatakan jika pada Idul Adha tahun 2021 satu ekor sapi kurban harganya sekitar Rp 20 juta maka saat sudah tembus Rp 28 juta.

"Ini kan sesuai hukum ekonomi karena permintaan banyak tapi ketersediaan stok menipis," kata dia.

Sebelumnya, Salah satu pedagang hewan kurban di Kabupaten Bantul, Agus Sriyono mengatakan, dampak PMK menyebabkan harga hewan kurban naik cukup signifikan dibandingkan tahun 2021 lalu.

Dia mencontohkan, harga sapi kurban pada pada tahun 2021 kemarin dalam kisaran Rp 22 juta per ekor. Sementara saat ini harganya sudah menyentuh hampir Rp 26 juta hingga Rp 28 juta per ekornya.

Namun demikian, meski harga naik tetapi stok tidak ada.

"Seperti pekan lalu 150 ekor sapi untuk kurban sudah habis terjual tapi sekarang sudah tidak ada lagi stok sapi," kata Agus.

Pengawas dan pencari sapi di Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Arwan Widodo mengaku kenaikan harga sapi menyebabkan penurunan penyembelihan. Hal ini karena permintaan menurun.

Dia mengatakan biasanya menyembelih 2 kwintal sapi. Namun sekarang dia hanya menyembelih 1,5 kwintal.

"Harga sapi memang naik, itu yang di pasar-pasar. Tapi kalau di desa-desa masih standar kok," ungkapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/23/181416478/1811-ternak-di-bantul-terpapar-pmk-16-ekor-dipotong-paksa

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke