Salin Artikel

DI Yogyakarta Dapat Jatah 4.000 Vaksin PMK, Diprioritaskan untuk Sapi Perah

"Plus minus 4 ribu dosis. Iya 4 ribu sekian, jumlahnya belum pasti karena barangnya masih dalam perjalanan ya. Hari ini Insya Allah datang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto saat dihubungi, Kamis (23/6/2022).

Sugeng berujar, ada arahan khusus dari Kementerian Pertanian terkait dengan penggunaan vaksin PMK di DIY, yakni vaksin saat ini diperuntukkan bagi sapi perah yang masih berumur muda (pedet).

"Yang pertama tentunya untuk hewan atau untuk sapi perah pastinya untuk yang sapi perah. Pun diarahkan untuk yang pedet yang usianya masih panjang karena vaksin itu kan juga mahal. Vaksin itu juga kita dapatnya dari pusat jadi arahan pusat seperti itu," kata dia.

Ia menjelaskan, pedet yang dimaksud adalah sapi yang belum pernah produktif bukan berarti sapi tersebut tidak bisa produktif (majir) tetapi memang sapi tersebut masih berusia muda.

"Kalau umur pastinya saya tidak tahu secara persis, tapi pastinya mesti yang belum pernah berproduksi. Bukan herarti majir tapi masih muda belum siap kawin. Di bawah itu," kata dia.

Sedangkan perbandingan antara sapi perah dengan sapi potong di DIY sendiri angkanya cukup jomplang. Sapi perah di DIY tidak sebanyak sapi potong.

Sapi perah hanya berkisar 3.700, sedangkan sapi potong populasinya mencapai 315.000. "Sentranya kebanyakan berada di Kabupaten Sleman," imbuh dia.

Mekanisme vaksinasi masih akan dirapatkan antara pemerintah DI Yogyakarta dengan pemerintah kabupaten atau kota, jika difokuskan untuk sapi perah maka kabupaten yang banyak menerima vaksin PMK berada di Sleman.

"Karena kan sapi perah keberadaaannya banyak di Sleman itu yang pertama. Kemudian nanti sisa dari dosis itu pasti akan lari ke sapi potong. Lha itu yang kami harus klarifikasi betul dengan teman-teman kabupaten," kata dia.

Vaksinasi untuk hewan ternak ditargetkan selesai sebelum Hari Raya Idul Adha, dengan target yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat ini pihaknya merasa kesulitan karena keterbatasan dokter hewan yang bertugas untuk menyuntikkan vaksin.

Karena keterbatasan dokter, maka Pemerintah DIY bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Kami dengan satgas khusus untuk PMK ini kan kerja sama dengan UGM, makanya langkah awal kita akan rapat itu termasuk nanti kami mohon bantuan dikerahkan dokter-dokter hewan, calon dokter hewan dari mahasiswa untuk menbantu," ujarnya.

Sugeng belum mengetahui secara pasti kapan penyuntikan vaksin ke hewan ternak dilakukan, penyuntikan bisa dilakukan setelah vaksin datang yakni Sabtu, Minggu, atau Senin pekan depan.

Untuk saat ini, DPKP DIY sedang mempersiapkan tempat penyimpanan vaksin PMK agar vaksin tidak mengalami kerusakan.

"Saya nggak tahu apakah Sabtu atau Minggu, atau malah Senin, yang pasti secepatnya karena sebelum lebaran haji harus selesai," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/23/154112278/di-yogyakarta-dapat-jatah-4000-vaksin-pmk-diprioritaskan-untuk-sapi-perah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke