Salin Artikel

4 Sapi yang Positif PMK Mati, Transaksi Jual Beli Online di Gunungkidul Ditingkatkan

"Iya (transaksi online) jadi intinya pencegahan penularan PMK yakni meminimalisir kerumunan ternak," kata Kepala DPKH Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari saat dihubungi melalui sambungan telepon Senin (20/6/2022).

Dikatakannya, saat ini sudah muncul kasus tertular dari kandang ternak tetangga. Untuk itu, pencegahan terhadap kerumunan ternak perlu diupayakan semaksimal mungkin meski saat ini pasar hewan kembali dibuka.

"Banyak kasus yang berkembang ada kandang milik A yang kena, dan kandang milik B (tetangga) bisa jadi kena," kata Wibawanti.

Dijelaskannya hingga kini suspek kasus PMK sebanyak 313 kasus. Dari jumlah tersebut 26 di antaranya sudah sembuh, sementara 4 ternak mati.

"Kalau rumusnya matinya 5 persen dari ternak muda. Empat saja yang satu masih usianya lima hari," kata dia.

Sebelumnya, untuk mencegah penularan PMK, peternak Gunungkidul dianjurkan menggunakan transaksi secara daring atau online. Pasalnya, semakin sedikit transaksi secara langsung akan bisa mencegah penularan.

"Sekarang ini proses jual-beli kami arahkan lewat pesan WhatsApp," kata Pengelola Pasar Hewan Siyono, Playen, Gunungkidul, Isnaning Suindarti saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Minggu (19/6/2022).

Dijelaskannya dengan transaksi secara daring bisa dilakukan di rumah masing-masing.

Pihaknya juga sudah membuat group percakapan di WA yang saat ini anggotanya sekitar 70 orang.

"Negosiasinya bisa secara daring ini, kalau sudah sepakat, ternak tinggal diambil langsung dari rumah penjual ternak," kata Isnaning.

Isnaning mengatakan, selain urusan jual beli, juga ada informasi terkait PMK, hingga cara penanganannya. Sehingga pemilik ternak bisa langsung melaporkan karena di dalam group ada juga dokter hewan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/20/231658678/4-sapi-yang-positif-pmk-mati-transaksi-jual-beli-online-di-gunungkidul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke