Salin Artikel

Karmel Nickolas, Terlapor Kasus Perkelahian di Holywings Yogyakarta Angkat Bicara, Mengaku sebagai Korban

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Karmel Nickolas (26) pemuda yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan di Holywings Jalan Magelang, Mlati, Sleman, beberapa waktu lalu akhirnya angkat bicara.

Karmel menyebut, dalam kasus penganiayaan yang melibatkan Bryan Yoga Kusuma ini, dia merupakan korban penganiayaan Bryan.

Karmel melaporkan Bryan ke polisi atas kasus dugaan penganiayaan.

"Saya di sini itu korban, di mana saya awalnya dipukul di dalam (Holywings) dan keluar dikeroyok," kata Karmel, saat ditemui wartawan, pada Jumat (10/6/2022).

Dia menuturkan, kronologis dari keributan itu bermula saat dia datang ke Holywings dan bertemu secara tidak sengaja dengan Bryan.

Karmel mengaku bahwa ia mengenal Bryan dan tidak memiliki masalah dengan Bryan.

"Sampai sana (Holywings) saya bertemu dengan Albert, saya kenal akrab sama Albert. Lebih akrab dengan Albert dari pada Yoga (Bryan). Saya baru kenal Yoga sekitar bulan Maret," kata dia.

Karena kenal akrab dengan Albert, Karmel lalu menyapanya.

Albert merupakan rombongan Bryan yang sedang berbincang. Tiba-tiba, Karmel mengaku saat itu dia didorong oleh Bryan.

"Saya menghampiri lalu ngobrol sama Albert, saya didorong pertama sama Yoga. Saya tidak tahu penyebabnya apa, lalu saya balik ke table saya lalu keluar menerima telepon dari pacar saya," ujar dia.

Setelah menerima telepon di luar, Karmel lalu masuk kembali dan melewati meja yang tempat Bryan berbincang. Saat lewat, bahu Karmel ditabrak Bryan.

"Saya ditabrak bahu sama Yoga saat melewati sofa mereka. Setelah senggolan saya menghampiri Albert, justru saya yang dikata-katai," kata dia.

"Saya samperin lagi saya tanya 'kamu itu kenapa, ada masalah apa sama aku'. Dia marah dan saya kembali lagi ke meja," beber dia.

Menurut kesaksian Karmel, Bryan masih marah-marah dan menunjuk dirinya dan mengacungkan jari tengah ke Karmel.

"Saya datangi lagi saya tanya 'masalahmu apa kok dari tadi ngajak ribut'. Dia malah ngamuk saya dipiting, dibanting, lalu dipukul saya lari keluar. Saat keluar dan belum ngomong apa-apa malah dikeroyok sama teman-temannya," klaim Karmel.

Ia mengklaim, saat itu dirinya dikeroyok oleh teman Bryan sejumlah kurang lebih 3 sampai 4 orang.

Di sisi lain, Karmel mengaku bahwa dia tidak mengenal dengan oknum polisi berinisial AR dan LV.


Tetapi, dia mengetahui bahwa kedua orang itu merupakan anggota polisi karena dulu pernah bertemu untuk membuat laporan.

"Saya tidak kenal sama pihak kepolisian, saya enggak sengaja ketemu dengan LV. Saya tahu (dia polisi) karena saya pernah buat laporan di Polres Sleman," kata dia.

Menurut Karmel, dia tidak memanggil kedua polisi tersebut tetapi berkonsultasi karena berencana melaporkan Bryan keesokan harinya.

"Bukan manggil ya, untuk minta tolong, tapi konsultasi bahasanya," kata dia.

Dia telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Sleman, dengan bukti hasil visum dan baju yang compang-camping, karena dikeroyok.

Karmel mengalami luka kepala bagian kiri, leher, dan badannya. Luka yang didapat beripa luka lebam.

Kejadian ini ia serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas.

"Yang penting bagi saya, biar polisi saja, yang berwenang menyelesaikan masalah sebaiknya apa. Kalau saya pribadi ya lanjut saja," tutup dia.

Sebelumnya, Bryan Yoga Kusuma anak dari Komisari Utama Bank Jawa Timur yakni Suprajarto menjadi korban penganiayaan di Holywings yang berada di Jalan Magelang, Sleman.

Keluarga korban menyebut bahwa Bryan dikeroyok oleh sebanyak 20 orang dan terdapat oknum anggota polisi di dalamnya.

Kuasa hukum Bryan, Duke Arie Widagdo menuturkan, kronologis bermula pada tanggal 3 Juni 2022 pukul 23.30 Bryan dan teman-temannya pergi ke Holywings.

Pada pukul 02.00 terjadi perkelahian, perkelahian terjadi lantaran ada provokasi yang dilakukan oleh seorang yang berinisial KN.

"Saya dapat informasi dari Bryan bahwa dia (bryan) kenal sama KN. Teman lama kalau nggak salah. Nggak sengaja ketemu di Holywings," ujarnya Senin (6/6/2022).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/06/10/204644978/karmel-nickolas-terlapor-kasus-perkelahian-di-holywings-yogyakarta-angkat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke