Salin Artikel

Jadi Penceramah di Masjid UGM, Ganjar Bicara Masalah Wadas

Dalam ceramahnya, Ganjar menyinggung masalah penolakan tambang andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Penambangan untuk bahan pembangunan Waduk Bener itu, disebutnya sebenarnya bukan urusan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Ini bukan pekerjaannya pemprov, ini pekerjaannya (Kementerian) PUPR, yang membebaskan BPN, yang mengamankan polisi, yang mengerjakan di lapangan BBWSO, sebetulnya saya tidak terlalu punya otoritas di sini," kata Ganjar di Masjid UGM, Rabu (6/4/2022).

Namun, Ganjar merasa tidak ada pemimpin yang berani bertanggung jawab untuk memastikan berjalannya proyek tersebut.

Keadaan ini membuat politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus bersikap.

Dia juga menyatakan, bakal berdialog dengan warga yang menolak tambang. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) diajak untuk menjembatani dialog.

Ganjar pun menyatakan sudah terbiasa menghadapi warga yang menolak proyek pemerintah.

Sejak awal menjadi gubernur, dia menyebutkan sudah menghadapi penolakan pabrik semen di Rembang, Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Batang, jalan tol, hingga kini tambang andesit di Wadas.


Kedatangan Ganjar ke Masjid UGM juga disambut aksi oleh sejumlah orang. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Kelestarian Alam Sebagian Dari Iman".

Sejumlah orang yang membentangkan spanduk ini menyatakan tindakan mereka merupakan aksi solidaritas untuk warga Desa Wadas.

"Ini solidaritas dari teman-teman kami dari individu-individu karena ini sebagian solidaritas kami kepada masyarakat Wadas yang terkena reprisifitas kepada waktu itu hingga saat ini," Kata Umar, salah seorang yang ikut membentangkan spanduk, saat ditemui di Masjid UGM, Rabu (6/4/2022).

Aksi ini dilakukan karena mereka merasa keinginan warga Wadas agar penambangan andesit di desa itu dibatalkan tidak kunjung dipenuhi pemerintah.

Umar menyatakan, sengaja menggunakan spanduk untuk menyampaikan pesan kepada Ganjar agar aksi tidak sampai mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

"Teman-teman ini kan pada pengen simbolik saja, kan kita juga enggak pengen yang teriak-teriak atau gimana, pengen simbolik saja. Tidak ada aksi berlebih," sebut Umar.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/04/06/234749278/jadi-penceramah-di-masjid-ugm-ganjar-bicara-masalah-wadas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke