Koordinator lapangan (Korlap) Persatuan Alumni Napiter NKRI Seluruh Indonesia (PANNSI) Sofwan Tsauri mengatakan, ulama yang memiliki nama lengkap Ahmad Bahauddin Nursalim tersebut memiliki pemikiran yang berbeda dari pendakwah lainnya.
"Gus Baha sosok yang tawadhu (rendah hati), punya frame, punya pemikiran yang berbeda dari kebanyakan para dai. Dia melihat sisi-sisi yang lain dan ini yang dibutuhkan oleh para mantan-mantan teroris, orang-orang ekstrem," ucap Sofwan, Rabu (16/3/2022).
Dia menyebut, ceramah Gus Baha banyak membuka cakrawala mereka dalam memahami keislaman, sehingga mempunyai pemahaman yang seimbang, pemahaman yang moderat.
"Sehingga mudah-mudahan kita taubat nasional dengan tema hijrah untuk negeri. Maksudnya kita pindah dari pemahaman-pemahaman ekstrem, intoleran, radikal, lalu menuju pemahaman yang adil dan bersama-sama membangun bangsa," terang dia.
Kebenaran bukan milik satu kelompok
Softwan juga menekankan kepada para eks napiter untuk tidak membatasi bahwa kebenaran milik satu kelompok.
"Jangan pernah membatasi bahwa kebenaran hanya ada di kelompok kita, bahwa Allah sangat besar rahmatnya, dan ampunannya lebih luas," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengajak puluhan eks narapidana terorisme (napiter) ngaji bareng Gus Baha di Rembang.
Kegiatan pengajian dinilai penting dilakukan bagi para eks napiter agar dapat kembali lagi ke masyarakat seperti manusia pada umumnya. (Penulis Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)
https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/17/090609478/eks-napi-teroris-sosok-gus-baha-yang-dibutuhkan-mantan-teroris-orang