Salin Artikel

Misteri Surat Wasiat, Tas Berisi Batu 10 Kilogram, dan Jasad Tuminem di Dalam Sumur

KOMPAS.com - Sebuah surat wasiat ditemukan dalam kasus tewasnya Tuminem (54).

Jasad perempuan tersebut ditemukan dalam sumur di sebuah kebun tak terurus di Pedukuhan Gunung Kukusan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Ini surat (yang ditemukan polisi) itu,” ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, Jumat (11/3/2022).

Surat tersebut diduga ditulis oleh Yu Mi, panggilan Tuminem.

Dalam surat itu disebutkan bahwa seseorang bernama Lik No diminta untuk membantu mengurus pembagian hasil penjualan rumah di tanah yang ditempati Tuminem kepada anak-anaknya.

Berikut isi surat yang ditulis dalam bahasa Jawa tersebut:

“Sok nek aku ora bali lemah lan omah nduwur didom adil cah telu yo (besok bila saya tidak kembali, tanah dan rumah di atas dibagi adil tiga orang).”

Surat itu ditemukan polisi bersama sejumlah barang bukti lain, seperti ponsel pada saku pakaian korban, tas, dan sepatu.

Polisi menemukan surat itu sewaktu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat di sumur Gunung Kukusan.

Penemuan jasad Tuminem

Jenazah Tuminem ditemukan pada Kamis (10/3/2022).

Jasadnya yang menyisakan kerangka ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar, Legiyo (32).

Jenazah Tuminem ditemukan di sebuah kebun tak terurus yang berada di lereng bukit, tak jauh dari tempat tinggalnya.

Legiyo menemukan kerangka manusia itu saat hendak mencuci tangan di sumur itu.

“Saya sedang mau mencuci tangan, lihat (jenazah) itu maka saya melompat, lari dan melapor,” tuturnya, Kamis.

Usai Legiyo melaporkan temuannya, jenazah tersebut lantas dievakuasi pada pukul 16.30 WIB.

Kasi Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana mengungkapkan, jenazah Tuminem ditemukan dalam kondisi tubuh terikat dengan tas berisi batu seberat 10 kilogram.

“Ditemukan adanya tas yang diikatkan pada tubuh mayat yang berisi batu diameter 25 sentimeter dengan berat kira-kira 10 kilogram,” bebernya, Kamis.

Identitas jasad tersebut diketahui berdasarkan keterangan anak Tuminem.

Anak Tuminem mengenali sejumlah barang bukti pada jenazah ibunya, seperti sepatu, ponsel di saku, secarik kertas yang diduga ditulis korban, dan tas yang terikat pada tubuh korban.

“Identitas korban itu (berdasar) keterangan anak dari korban itu sendiri, (yang mengenali) sepatu yang dikenakan korban dan HP yang ditemukan di saku korban,” paparnya.

Jeffry menuturkan, polisi tengah menyelidiki kasus penemuan mayat ini.

“Mohon ditunggu kabar selanjutnya,” tandasnya.

Pamit bekerja ke Batam

Beberapa waktu sebelum jenazah Tuminem ditemukan, wanita paruh baya itu sempat pamit untuk bekerja di Batam, Kepulauan Riau.

“Katanya mau pamitan, mau kerja lagi, berangkat 24 (Februari) kemarin,” ucap Dukuh Gunung Kukusan Jemadi, Jumat.

Namun, selang beberapa waktu, Tuminem tidak bisa dihubungi.

“Dihubungi suami dan anak tidak bisa, tidak ada kontak sama sekali. Dianggap hilang,” ungkapnya.

Tuminem tinggal di dekat kebun

Jemadi menjelaskan, Tuminem memiliki tiga anak. Rumah yang ditempati Tuminem merupakan milik anaknya yang sedang bekerja di Batam.

Rumah tersebut berhadapan dengan kebun itu.

Sedangkan suaminya, Tukiran, tinggal sendiri di rumah yang berada di balik kebun. Tukiran bekerja sebagai penderes nira kelapa.

“Mereka baik-baik saja. Hanya saja tinggalnya sendiri-sendiri,” terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/12/072445578/misteri-surat-wasiat-tas-berisi-batu-10-kilogram-dan-jasad-tuminem-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke