Salin Artikel

BPBD DI Yogyakarta Minta Warga Tak Terhasut Hoaks soal Gunung Merapi

"Terus ikuti informasi dari BPBD Sleman, Provinsi, dan Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Tetap tenang jangan terhasut informasi hoaks. Kalau ada info perlu dikonfirmasi dan dicek kembali di pos pos pemantau ya di wilayah itu, kepada para petugas yang berkompeten," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, Kamis (10/3/2022).

Biwara menambahkan, hingga saat ini radius bahaya masih sama yakni 5 km. Pihaknya telah meminta kepada warga untuk tidak beraktivitas di kawasan bahaya. Baik itu penambangan maupun wisata.

"Jadi kalau di kawasan radius bahaya, Kali Gendol kan 5 km itu kita imbau dihentikan termasuk aktivitas di kali adem 5 km di atasnya. Wisata radius 5 km juga," ucapnya.

Dia menyampaikan bahwa guguran awan panas masih berada pada aliran sungai sehingga aktivitas yang berada di kawasan sungai untuk sekarang ini berbahaya bagi masyarakat.

"Tetapi kan aliran lahar itu masih melalui sungai, tertampung di sungai maka yang bahaya adalah aktivitas di sekitar sungai," kata dia.

Ssbelumnya, sebanyak 193 orang warga Kalitengah Lor, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungsi setelah terjadi serangkaian awan panas guguran di Gunung Merapi pada Rabu (9/3/2022) malam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, warga mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo.

"Pengungsi pagi ini sudah kembali semua ke Kalitengah Lor," kata Makwan saat dihubungi, Kamis (10/3/2022).

Sebagai informasi, Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan beberapa kali awan panas sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat awan panas guguran terjadi pada Rabu pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB 23.44 WIB dan 23.53 WIB. Kemudian pada Kamis pukul 00.22 WIB kembali terjadi awan panas guguran.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/10/221239178/bpbd-di-yogyakarta-minta-warga-tak-terhasut-hoaks-soal-gunung-merapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke