Salin Artikel

Gunung Merapi dan Legenda Dua Empu Pembuat Keris Sakti

Awan panas guguran kembali terjadi pada Kamis (10/3/2022) pukul 00.22 WIB ke arah tenggara.

Gunung Merapi berada di perbatasan empat kabupaten yakni Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.

Dan berikut kisah legenda terbentuknya Gunung Merapi.

Dua empu pembuat keris sakti

Alkisah. Di masa lalu, Pulau Jawa letaknya tidak rata atau miring. Oleh karena itu para Dewa di Kahyangan bermaksud membuat Pulau Jawa

Dikutip dari Tribun Jateng, dalam sebuah pertemuan itu, para Dewa memutuskan untuk mendirikan sebuah gunung yang besar dan tinggi di tengah-tengah Pulau jawa sebagai penyeimbang.

Maka disepakati untuk memindahkan Gunung Jamurdipa yang ada di Laut Selatan ke sebuah tanah datar di bagian tengah Pulau jawa.

Sementara itu di tanah datar itu tinggal dua orang empu yang sedang membuat keris sakti. Mereka adalah Empu Rama dan Empu Pamadi yang dikenal memiliki kesaktian yang tinggi.

Oleh para Dewa, dua empu tersebut diminta untuk pindah ke tempat lain agar tak tertindih oleh gunung yang akan ditempatkan di tanag datar terseut.

Raja para Dewa, Batara Guru pun mengutus Batara Narada dan Dewa Panyarikan serta sejumlah pengawal dari Kahyangan untuk membujuk dua empu tersebut.

Setiba di tanah datar, Narada dan Panyarikan menghampiri dua empu yang sedang menempa besi untuk membuat keris.

Betapa terkejutnya mereka saat melihat kedua emu itu menempa sebatang besi membara dengan kepalan tangan serta tatakan dari tangan dan paha.

Batara Narada kemudian menghampiri dan menjelaskan permintaan para dewa kepada kedua empu tersebut. Setelah mendengar penjelasan itu, keduanya hanya tertegun.

Mereka merasa permintaan para dewa itu sangat berat. Meskipun telah dijanjikan tempat yang lebih baik, kedua empu tersebut tetap tidak mau pindah dari tempat itu.

Melihat keteguhan hati kedua empu tersebut, Dewa Narada dan Dewa Penyarikan mulai kehilangan kesabaran.

Karena mengemban amanat Batara Guru, mereka terpaksa mengancam kedua empu tersebut agar segera pindah dari tempat itu.

Kedua empu tersebut tidak takut dengan ancaman itu karena merasa sedang mengemban tugas yang harus segera diselesaikan.

Akhirnya terjadilah perselisihan di antara mereka. Kedua empu tersebut tidak gentar meskipun yang mereka hadapi adalah utusan dewa.

Dengan kesaktian yang dimiiki, mereka bertarung demi mempertahankan tempat itu

Tak ayal, pertarungan sengit pun terjadi. Meskipun dikeroyok, kedua empu tersebut berhasil memenangkan pertarungan itu.

Mendengar laporan itu, Bathara Guru menjadi murka dan memerintahkan Dewa Bayu untuk memindahkan Gunung Jamurdipa.

Dengan kesaktiannya, Dewa Bayu segera meniup gunung itu. Tiupan Dewa Bayu yang bagaikan angin topan berhasil menerbangkan Gunung Jamurdipa hingga melayang-layang di angkasa dan kemudian jatuh tepat di perapian kedua empu tersebut.

Kedua empu yang berada di tempat itupun ikut tertindih oleh Gunung Jamurdipa hingga tewas seketika.

Menurut cerita rakyat, roh kedua empu tersebut kemudian menjadi penunggu gunung itu.

Sementara itu, perapian tempat kedua empu membuat keris sakti berubah menjadi kawah. Karena kawah tersebut awalnya sebuah perapian, maka para dewa mengganti nama gunung Jamurdipa menjadi Gunung Merapi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/10/111700178/gunung-merapi-dan-legenda-dua-empu-pembuat-keris-sakti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke