Salin Artikel

Kisah Buruh Tani yang Pasrah Kehilangan Dua Kambing: Biar Saja, Nanti Dapat Gantinya

Dampaknya, Marsana (51) dan istrinya Warni (46), merugi hingga Rp 4 juta karena kehilangan dua kambing, jantan dan betina itu.

“Tahu-tahu sudah hilang. Ketahuan pagi, saya sedang masak, saat itu. Tetangga yang ngonangi (tahu pertama kali kalau kambing sudah hilang),” kata Warni di rumahnya, Minggu (6/3/2022) siang.

Warni kedatangan tetangga, Sabtu pagi, sekitar 05.30 WIB. Ia hendak minta tolong diantar ke pasar. Ia datang sambil bertanya mengapa dua kambing milik Warni tidak ada di kandang.

Warni segera mengecek kandang yang berada di kaki bukit rumah mereka. Kandang kosong. Tali tambat ternak sudah putus. “Talinya seperti bekas dipotong,” kata Warni.

Warni dan Marsana melaporkan kejadian ini ke kepala dusun (dukuh). Informasi itu lalu menyebar hingga ke polsek setempat. Polisi tiba tidak lama kemudian.

Namun, keluarga Marsana urung melaporkan kasus ini ke polisi. Mereka memilih membiarkan kasusnya. “Tidak usah lah (dilaporkan ke polisi), rezeki nanti akan ada gantinya,” kata Warni.

Warni menceritakan, salah satu kambing (jantan) yang hilang itu baru saja didatangkan untuk persediaan kegiatan kenduri 1.000 hari ibunya.

Sementara satu kambing (betina) yang lain, memang sudah lama dipelihara untuk diambil anakannya. Mereka akan memperoleh tambahan penghasilan dari anakan kambing usia muda yang dijual sekitar Rp 700.000.

Warni mengatakan, hasil jual kambing muda bisa menambah penghasilan selain sebagai buruh tani, yang bekerja rata-rata satu Minggu dalam satu bulan. Penghasilan buruh tani cuma Rp 90.000 per hari.

“Semua penghasilan itu ya untuk sekolah anak SMA dan SD, juga untuk kegiatan rumah,” kata Warni.

Tapi ternyata kedua kambing hilang pada Sabtu subuh. Sebagian besar penghasilan rumah tangga pun hilang. "Perkiraan jam 02.00, karena ada tetangga mengatakan melihat kambing masih ada jam 01.00," kata Warni.

Dukuh Gunung Puyuh, Warsiyati mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus ini pada keluarga korban. Termasuk bila keluarga Warni akhirnya mengambil sikap pasrah.

"Sebenarnya pedukuhan di sini sangat aman. Karena itu kasus ini sangat mengejutkan warga," kata Warsiyati ditemui di rumah Warni.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/03/07/145926878/kisah-buruh-tani-yang-pasrah-kehilangan-dua-kambing-biar-saja-nanti-dapat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke