Salin Artikel

Sultan Tak Menutup Kemungkinan Omicron Sudah Masuk di Yogyakarta

"Ya mungkin ya (Omicron masuk) tapi saya belum dapat report. Karena perlu waktu, saya belum ada report resmi," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (28/1/2022).

Karena belum mendapatkan hasil resmi atau hasil dari Whole Genome Sequencing (WGS), Sultan belum berani mengumumkan apakah kenaikan kasus karena masuknya Omicron di DIY.

"Saya belum berani mengatakan kalau soal itu, tapi kemungkinannya bisa saja," imbuh dia.

Namun, Sultan meminta masyarakat agar tidak khawatir karena gejala Omicron tidak separah varian Delta yang sempat meledak pada tahun lalu.

"Tapi gapapa itu kan ringan, 14 hari sudah negatif. Otomatis (meningkat) OTG semoga tidak menjalar lebih jauh pasien harus tertib walaupun isoman. Cepat menular sebetulnya ringan, 14 hari sudah bisa hijau (sembuh)," kata Sultan.

Sampel dinyatakan probable Omicron di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah menjadi 34.

Sebelumnya, di DI Yogyakarta telah ditemukan sebanyak 16 sampel yang dinyatakan pribable Omicron, dan pada hari ini ditemukan sebanyak 18 sampel probable Omicron, sehingga total sampel probable Omicron di DIY total sebanyak 34.

Sebanyak 34 sampel ini telah menjalani S-Gene Target Failure (SGTF) dan dinyatakan probable Omicron.

Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendali Penyakit (BBTKLPP) Irene menyampaikan, untuk sampel Sgtf membutuhkan waktu satu hari pengetesan dan ditemukan tambahan 18 sampel probable Omicron.

"Jadi di DIY sudah ada 4, kemarin tambah 12, dan hari ini ada 18 sampel," ujar Irene melalui Zoom dengan wartawan, Jumat (28/1/2022).

Ia menyampaikan BBPTKLPP menerima sampel dari berbagai daerah tidak hanya dari DIY, tetapi sebanyak 34 sampel yang dinyatakan probable Omicron dipastikan dari DIY.

"Iya betul dari DIY, dari DIY belum semua sampel dinyatakan probable Omicron masih ada 2 kabupaten belum ada kasus. Jadi yang sudah ada kasus itu Gunungkidul, Bantul, Sleman. Yang belum ada Kota Yogyakarta dan Kulonprogo," ungkap dia.

Dirinya enggan membeberkan daerah mana yang terbanyak yang ditenukan sampel probable Omicron, termasuk saat disinggung hasil sampel Bupati Sleman masuk ke BBPTKLPP.

"Tanyakan langsung ke Dinkes Sleman, tetapi sampel dari Bupati Sleman masuk ke BBPTKLPP," imbuh dia.

Irene membeberkan sampel yang masuk tidak langsung dilakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS) karena kapasitas sekali running WGS 98 sampel. Menurut dia bisa saja melakukan tes dengan tidak memenuhi kapasitas tetapi akan memakan biaya tinggi.

"Kapasitas WGS 98, jadi kita nunggu sampel terkumpul banyak baru kita lakukan sampling. Papakah bisa satu? Bisa tetapi harus pakai kuota 98 itu sedangkan harga ratusan juta separuh (sampling terkumpul) saja berani jalan," katanya.

Lanjut Irene, pasien yang dinyatakan probable Omicron telah ditangani dengan standar penanganan pasien Omicron oleh dinas kesehatan masing-masing.

Menurutnya test dengan metode SGTF memiliki sensitifitas 100 persen dengan tingkat keakuratan spesifakasi 99.5 persen. Sehingga, akurasi dari SGTG sebanyak 100 persen.

"Sensitifitas 100 persen, spesifikasi 99,5 persen, Akurasinya ada 99.8 persen, dari yang sudah dilakukan teman-teman," ungkap dia.

Tetapi untuk memastikan apakah sampel tersebut merupakan virus corona varian Omicron atau tidak masih menunggu hasil WGS.

"Kita Snin prepare untuk melakukan WGS," kata dia.

Sebelumnya, Jumlah kasus probable Omicron di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali bertambah sebanyak 12 kasus probable Omicron.

Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendali Penyakit (BBTKLPP) Irene mengungkapkan tambahan kasus probable Omicron sebanyak 12 kasus tersebut setelah dilakukan S-Gene Target Failure (SGTF).

"Sampel dari macam-macam Kabupaten, kita lagi ngumpulin sampel setelah terkumpul baru kita lakukan Whole Genome Sequencing. Kalau hanya running dua sampel kan mubadzir karena ratusan juta," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (27/1/2022).

"Total ada 12, dari 15 sampel 3 negatif probable Omicron. Kita sudah terkumpul 12 tambah 4 total ada 16," imbuh dia.

Dirinya enggan menjabarkan dari mana saja sampel yang terindikasi Omicron, dirinya hanya menyampaikan bahwa sampel didapat dari berbagai daerah di DIY.

Hingga sekarang sudah ada beberapa sampel yang dikumpulkan. Sampel tidak hanya dari DIY saja tetapi dari daerah lainnya.

Menurut dia, sampel dilakukan WGS setelah terkumpul sebanyak 96 tetapi pihaknya bisa melakukan WGS jika sudah terkumpul sebanyak 46 sampel.

"Ada kiriman dari BTKL lain juga semoga cepat terkumpul, mudah-mudahan bisa dilakukan WGS secepatnya," ujarnya.

Sambung dia hasil WGS keluar membutuhkan waktu selama satu minggu. Persiapan untuk melakukan WGS membutuhkan waktu 3 hari, sedangkan waktu untuk membaca data dibutuhkan puluhan jam.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/28/191119378/sultan-tak-menutup-kemungkinan-omicron-sudah-masuk-di-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke