Salin Artikel

Sejarah, Fungsi, dan Jumlah Alat Gamelan Jawa

KOMPAS.com - Gamelan adalah ensembel yang biasanya menonjolkan metalofon gambang, gendang, dan gong. Ensembel adalah kombinasi beberapa alat musik yang dimainkan secara harmonis.

Istilah gamelan merujuk pada instrumen atau alat yang merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.

Kata gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu gamel yang berarti memukul atau menabuh. Lalu, kata itu diikuti akhiran an yang menjadikan kata benda.

Orkes gamelan kebanyakan terdapat di Jawa, Madura, Bali, dan Lombok dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel.

Sejarah Gamelan di Indonesia

Kemunculan gamelan di awali dengan adanya budaya Hindu-Buddha yang mendominasi Indonesia. Instrumen dan bentuknya dikembangkan pada zaman kerajaan Majapahit, hingga saat ini bentuknya tidak mengalami perubahan.

Dalam mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Gyang Guru Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa yang istananya di Medangkamulan (Gunung Lawu).

Pertama-tama, Sang Hyang Guru menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Kemudian, gong menjadi dua lalu disusul satu set gamelan.

Gamelan (terutama) terletak di pulau Jawa yang terdiri dari 75 alat disertai 10-15 sinden. Gamelan merupakan alat musik tradisional yang telah mendunia.

Gamelan Jawa, khususnya, biasa dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang dan berbagai pertunjukkan dengan alunan lembut.

Bentuk Instrumen Alat Musik Gamelan Jawa

Gamelan memiliki seperangkat instrumen yang terdiri dari beberapa unit alat musik, sehingga dapat membentuk musik yang selaras.

Instrumen gamelan berupa tangga nada yang sering disebut dengan laras. Adapun, laras instrumen gamelan terdapat dua macam, yaitu gamelan laras slendro dan gamelan laras pelong.

Gamelan Laras Slendro

Tangga nadanya adalah pentatonis, penta yang artinya lima, dan tone artinya nada. Susunan tangga nada gamelan berubah sesuai dengan pathet yang digunakan. Pathet merupakan pengaturan gamelan.

Tangga nada gamelan laras slendro memiliki lima buah nada saja, susunan tangga nadanya pentatonis.

Berikut pathet gamelan laras slendro yang digunakan:

1. Panthet 6 (nem/enam)

2(ro)-3 (lu)-5(mo)-6(nem)-1(ji)-2(ro)

2. Panthet 9 (sanga/sembilan)

5(mo)-6(nem)-1(ji)-2(ro)-3(lu)-5(mo)

3. Pathet Mayura

6(nem)-1(ji)-2(ro)-3(lu)-5(mo)-6(nem)

Gamelan Laras Pelong

Tangga nadanya adalah septatonis, septa artinya tujuh dan tone artinya nada. Memiliki tujuh buah nada, susunan tangga nada gamelan laras pelong pararel dengan tangga nada laras slendro. Susunan tangganya juga dapat berubah sesuai dengan panthet yang digunakan.

Berikut pathet gamelan laras slendro yang digunakan

1. Pathet barang

6(nem)-7(oi)-2(ro)-3(lu)-4(pat)-5(mo)-6(nem)

2. Pathet limo

5(mo)-6(nem)-1(ji)-2(ro)-3(lu)-4(pat)-5(mo)

3. Pathet nem

2(ro)-3(lu)-4(pat)-5(mo)-6(nem)-1(ji)-2(ro)

Fungsi Alat Musik Gamelan

Setiap elemen alat msuik gamelan tentunya memiliki fungsi tersendiri, terdapat beberapa kategori sesui dengan fungsinya, yaitu:

  • Kendang atau gendang, berfungsi sebagai pengatur irama, cepat atau lambatnya tempo disebut juga dengan komando.
  • Pencon, terdiri dari gong, kempul, kenong, kethuk, berfungsi untuk menjaga kestabilan tempo.
  • Balung yang terdiri dari saron, demung, slethem, peking berfungsi sebagai pembawa melodi pokok lagu
  • Instrumen pelengkap yang terdiri dari gembang, cemplong, siter, rebab, dan suling. Fungsi dari instrumen ini adalah sebagai pelengkap lagu supaya komposisi lagu tetap harmonis.

Sumber: https://duniapendidikan.co.id/, https://museumnusantara.com/, dan pujasintara.perpusnas.go.id/2

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/19/223641078/sejarah-fungsi-dan-jumlah-alat-gamelan-jawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke