Salin Artikel

Gunung Merapi Mengalami 161 Gempa Guguran

Pengamatan itu berlangsung pada pukul 00.00-24.00 WIB.

Seperti dikutip dari Antara, Minggu (16/1/2022), Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 3 kali gempa hibrida atau fase banyak dan 3 kali gempa embusan.

Kemudian, 1 kali gempa vulkanik dangkal dan 1 kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dan tebal dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan itu, tercatat 6 kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Sementara itu, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 7 sampai 13 Januari 2022, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah Merapi.

Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.670.000 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro.

Kemudian sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/16/185905978/gunung-merapi-mengalami-161-gempa-guguran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke