Salin Artikel

Aksara Jawa Kuno: Huruf, Penulisan dan Periodisasi

KOMPAS.com - Aksara Kawi atau aksara Jawa Kuno merupakan bentuk aksara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa Kuno atau bahasa Kawi.

Aksara Jawa Kuno merupakan aksara Pallawa yang mengalami penyederhanaan bentuk pada abad 8 M

Sedangkan, aksara Pallawa merupakan turunan aksara Brahmi dan bersumber dari kawasan India bagian selatan.

Perbedaan aksara Jawa Kuno dan aksara Pallawa adalah:

Aksara Jawa Kuno memiliki vokal e pepet dan vokal e pepet panjang. sedangkan, aksara Pallawa tidak memiliki vokal e pepet dan e pepet panjang

Aksara Jawa Kuno sering menggunakan tanda virama untuk menghilangkan vokal pada huruf konsonan. Sedangkan, aksara Pallawa biasanya hanya menggunakan virama di penghabisan kalimat atau penghabisan bait.

Penulisan Aksara Jawa Kuno 

Aksara Jawa kuno meliputi 33 huruf konsonan (huruf konsonan sama dengan aksara Pallawa) dan 16 huruf vokal (vokal pada aksara Pallawa ditambah dua vokal e pepet).

Huruf dalam aksara Jawa Kuno ditulis dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Huruf aksara Jawa Kuno merupakan jenis aksara abugida.

Jenis aksara ini huruf konsonannya memiliki vokal a yang melekat pada huruf konsonan dan bunyi vokalnya mampu diubah dengan menggunakan tanda vokal lain.

Vokal a yang melekat pada satu huruf konsonan bisa ditiadakan dengan memberi tanda virama pada huruf konsonan tersebut.

Kluster dua konsonan diciptakan dengan meletakkan huruf konsonan kedua berukuran kecil di bawah huruf konsonan pertama (kluster ka, kha, ga). Atau bisa juga, dua konsonan menyambung di bagian kiri konsonan kedua dengan bagian kanan huruf konsonan pertama (kluster pa ,pha, sa).

Sistem penomoran pada aksara Jawa kuno sama dengan sistem penomoran Hindu-Arab yang menggunakan 10 digit angka dan berdasarkan basis 10.

Tanda baca yang sudah biasa digunakan dalam turunan aksara Brahmi di India juga digunakan dalam aksara Jawa Kuno.

Periodisasi Aksara Jawa Kuno

J.G. de Casparis (1975) mengelompokkan beberapa tahap perkembangan aksara Jawa Kuno

1. Aksara Jawa Kuno awal (750-950 M)

  • Bentuk Kuno: contoh terdapat di Prasasti Dinoyo (Malang), Prasasti Sangkhara (Sragen), dan Prasasti Plumpung (Salatiga)
  • Bentuk Standar : Contoh terdapat pada prasasti-prasasti di masa pemerintahan Rakai Kayuwangi dan Rakai Balitung, seperti Prasasti Rukam (Tumanggung), Prasasti Munduan (Temangggung) dan Prasasti Rumwiga (Bantul).

2. Aksara Jawa Kuno penghabisan (925 - 1250 M)

Contoh terdapat pada prasasti-prasasti Kerajaan Mataram di Jawa Timur dan Kerajaan Kediri. Misalnya Prasasti Lemahabang (Lamongan), Prasasti Cibadak (Sukabumi) dan Prasasti Ngantang (Malang)

3.Aksara Majapahit (1250-1450 M)

Contoh terdapat pada prasasti-prasasti Kerajaan Majapahit. Seperti, Prasasti Kudadu (Mojokerto), Prasasti Adan-adan (Bojonegoro) dan Prasasti Singhasari (Malang),

sumber: https://p2k.unkris.ac.id/id

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/07/233134678/aksara-jawa-kuno-huruf-penulisan-dan-periodisasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke