YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang ayam Pasar Terban yang direlokasi ke shelter mengeluhkan penjualan menurun. Para pedagang mendapatkan keluhan dari pelanggan soal jarak shelter yang lebih jauh dari Pasar Terban.
Pedagang Pasar Terban, Nur Khasanah mengatakan saat dipindah ke shelter ini seperti saat berjualan pertama kali di pasar.
"Mulai dari awal lagi karena jika dibandingkan dengan saat di Pasar Terban memang jauh berbeda," katanya saat ditemui di shelter Pasar Terban, Selasa (23/4/2024).
Baca juga: Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter
Dia menambahkan, sampai sekarang pelanggannya baru 10 persen jika dibanding dengan di Pasar Terban.
"Kadang hanya lima pembeli saja sudah untung," katanya.
Menurutnya, berkurangnya pembeli disebabkan karena jarak yang jauh dari Pasar Terban, hal tersebut membuat pelanggan lama warung Nur Khasanah tidak membeli lagi karena lokasinya yang jauh.
"Mengeluh (pelanggan) terlalu jauh," imbuhnya.
Kondisi berbeda dialami penjual ayam Pasar Terban Rizky. Pedagang yang pindah ke shelter sejak tanggal 19 April 2024 menyebut penjualannya tidak berbeda dibanding dulu.
"Ini kan baru awal-awal, kalau sekarang transaksi jual beli sudah mulai normal," ujarnya.
Selain melayani pembeli dari Kota Yogyakarta, dia juga mengirim ayam dagangannya ke Jakarta. Menurut dia penjualan terbanyak adalah mengirim ke Jakarta.
Namun, menurut dia banyak pelanggannya yang mengeluh karena jarak yang lebih jauh daripada di Pasar Terban.
"Ya pertama banyak yang mengeluh pindahnya agak jauh," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.