YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dan PDI Perjuangan berpotensi berkoalisi pada Pilkada Sleman dan Kulon Progo.
Wakil ketua bidang Organisasi sekaligus Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar DIY, John S Keban mengatakan, untuk Pilkada Sleman dan Kulon Progo pihaknya sudah berkomunikasi dengan baik bersama PDI Perjuangan.
Lanjut di, hal itu dibuktikan dengan wakil bupati Kulon Progo periode 2017-2022 yakni Fajar Gegana yang ikut mendaftar penjaringan melalui Partai Golkar.
Baca juga: Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada
"Ketua DPC PDI-P Kulon Progo ini Pak Fajar kemarin sudah daftar ke Golkar karena memang sebelumnya sudah ada komunikasi yang baik. Komunikasi sudah jalan, sehingga kemarin beliaubdaftar," ujar Keban saat dihubungi, Selasa (23/4/2024).
Dia menambahkan Fajar Gegana mendaftar sebagai bakal calon bupati Kulon Progo.
"Karena memang ingin koalisi dengan Golkar, sudah ada pembahasan rada matang dengan partai," ujar dia.
Lanjutnya, untuk Pilkada Sleman ada dua nama yang mencuat dalam pendaftaran penjaringan Golkar yakni Kustini dan Harda Kiswaya. Dia memastikan bahwa Golkar akan mengusung Harda dalam kontestasi Pilkada Sleman 2024.
"Golkar mengusung Pak Harda. Iya kemarin sudah briefing di Jakarta," katanya.
Dia menambahkan pada Pilkada Sleman Golkar kemungkinan juga akan berkoalisi dengan PDIP. Hal ini lantaran Wakil Bupati Sleman yakni Dannag Maharsa juga berminat untuk menjadi wakil dari Harda.
"Ya karena Pak Danang ingin maju sebagai wakil. Kemungkinan besar PDIP bergandengan dengan Golkar dan partai lain," kata dia.
"Iya kemungkinan (Golkar dan PDIP koalisi) karena tidak ada yang berani yang maju sendiri sekarang ini," ujar dia.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait akan mengusung pasangan Harda dan Danang, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY, Totok Hedi Santosa mengatakan kemungkinan koalisi tidak hanya dengan Golkar.
"Bukan masalah benar atau tidak benar (mengusung pasangan Harda-Danang). Jadi ada kemungkinan koalisi dengan semua partai. Bahkan dengan Gerindra juga mungkin. Karena lawan PDI-P bukan Gerindra tetapi Jokowi," ujarnya.
Baca juga: Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024
Ada beberapa faktor yang diperhatikan untuk berkoalisi pada Pilkada 2024. Pertama adalah kesamaan ideologi dan visi misi yang sesuai dengan AD ART PDI Perjuangan.
"Misalnya Sleman kaya apa, Kulon Progo yang diutamakan apa harus sama tetapi harus berdasarkan kesamaan Ideologi," kata dia.
Dia meminta Fajar Gegana segera mendaftar penjaringan pada PDI Perjuangan.
"Kalau misalnya Fajar Gegana maju segera lapor ke DPD untuk didorong. Itu struktur apalagi ketua DPC," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.