Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Kompas.com - 22/04/2024, 17:43 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Video mobil terjebak di aliran Kali Kuning, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman yang menjadi rute jip wisata lava tour Merapi viral di media sosial (medsos).

Video tersebut diunggah di media sosial pada Minggu (21/04/2024). Di video tersebut tampak satu unit mobil warna silver terjebak di aliran Kali Kuning. Bahkan, aliran air Kali Kuning tampak merendam hampir di atas roda mobil.

Mobil tersebut juga tampak tidak bergerak. Sementara sejumlah jip yang membawa wisatawan melintas di Kali Kuning di sekitar mobil tersebut.

Baca juga: Video Viral, Ibu Naik Motor Lawan Arus di Tengah Jalan Kota Malang

Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri mengatakan peristiwa mobil terjebak di aliran Kali Kuning terjadi pada Minggu (21/04/2024). Dardiri menyampaikan di dalam mobil tersebut ada empat orang.

"Kejadianya hari Minggu sekitar jam 1.30 WIB (siang). Jadi itu, mobil pribadi masuk ke Kali Kuning, dia nggak tahu medanya, ya itu terus terjebak dan menjadi macet," ujar Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri, Senin (22/04/2024).

Menurutnya, lokasi tersebut merupakan track yang biasa digunakan untuk jip wisata. Sehingga sulit dilintasi jika menggunakan mobil standar.

Sebelumnya, pengemudi jip yang ada di lokasi sudah mengingatkan agar mobil wisatawan tersebut tidak masuk ke Kali Kuning. Namun saat itu pengemudi tetap nekat masuk ke Kali Kuning hingga akhirnya terjebak.

"Jadi itu sudah dibilangin agar jangan masuk, tapi itu nekat," tegasnya.

Mobil wisatawan tersebut terjebak di Kali Kuning sekitar satu jam. Mobil tersebut kemudian dievakuasi dengan ditarik oleh jip wisata.

"Ya agak lama, akhirnya kan ditarik sama rekan-rekan jip. Begitu naik, lalu dikirim ke bengkel," bebernya.

Kejadian mobil wisatawan terjebak karena nekat melintas di Kali Kuning bukan lah pertama kali. Sebelumnya, juga pernah terjadi mobil wisatawan yang juga terjebak di Kali Kuning yang menjadi track jip wisata tersebut.

Menurut Dardiri hampir sama dengan kejadian kemarin, pengemudi tetap nekat meski sudah diperingatkan.

"Dulu juga pernah, ya sering lah. Kan medannya, ya walau mobilnya bagus tapi kan mungkin untuk safety-nya kurang. Ingin coba-coba akhirnya banyak yang terjebak di situ,"

Dia mengatakan memang ada personel  yang siaga di lokasi. Personel tersebut selalu memberikan himbauan agar mobil wisatawan tidak masuk ke Kali Kuning.

"Kita selalu ingatkan enggak usah masuk, parkir diarahkan tapi kadang-kadang pada nekat. Kan enggak tahu medannya, dalamnya seperti apa. Sama yang jaga di sana pun kadang-kadang dibilangi jangan masuk tapi kadang-kadang pada cuek, tahu-tahu masuk ya sudah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com