KOMPAS.com - Batik Sogan adalah salah satu jenis batik klasik dengan nuansa tradisional.
Sebagai jenis batik yang identik dengan daerah Jawa, warna dan motif dari batik Sogan membuatnya memiliki ciri khas tersendiri.
Baca juga: Mengenal Kampung Giriloyo, Sentra Batik Tulis di Kabupaten Bantul
Warna dan motif yang khas memberikan nuansa klasik dan eksotis, sehingga membuat batik Sogan selalu diminati oleh para penggunanya.
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela acara “Istana Berbatik” di Istana Merdeka pada Minggu (1/10/2023), mengungkap bahwa batik Sogan adalah jenis batik kesukaannya.
Baca juga: Mengenal Batik Sodagaran, Modifikasi Motif Batik dari Keraton Yogyakarta dan Solo
Jika ditelisik lebih dalam, batik Sogan memiliki sejarah menarik yang bisa disimak.
Penamaan batik Sogan berasal dari sejarah pewarnaan batik yang menggunakan pewarna alami dari batang kayu pohon soga.
Karena menggunakan pewarna alami, batik Sogan memiliki ciri khas warna yang didominasi warna gelap seperti hitam dan coklat.
Baca juga: Ragam Motif Batik Larangan di Keraton Yogyakarta dan Surakarta, Tidak Boleh Dipakai Sembarangan
Batik Sogan dengan gaya klasik menjadi jenis batik yang lekat dengan tradisi Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta.
Namun terdapat perbedaan batik Sogan yang berasal dari Solo dan Yogyakarta yang dapat diamati dari warnanya.
Biasanya sogan Yogyakarta akan didominasi dengan warna coklat tua-kehitaman dan putih.
Sedangkan sogan Solo akan didominasi dengan warna coklat-oranye dan coklat.
Terkait warna, batik Sogan juga dibuat dengan mengikuti pakem motif-motif klasik keraton.
Menurut Serat Wirid Hidayat Jati, warna klasik batik Sogan yaitu kekuningan keemasan merupakan bagian dari simbol keraton bangsa burung, bangsa makhluk penerbang.
Corak warna pada batik sogan merupakan simbol-simbol yang telah dikenal sebelum hadirnya Islam di tanah Jawa.
Namun kemudian dalam perkembangannya, simbol-simbol tersebut kemudian diolah kembali oleh para Wali Songo.