Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Hujan, Limbah Diduga Minyak Kembali Luber di Tugu Yogyakarta

Kompas.com - 07/11/2023, 13:57 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Cairan limbah diduga minyak kembali meluber pada Senin (6/11/2023) malam di kawasan utara Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta tepatnya di Jalan AM Sangaji.

Menurut penjaga warung Warmindo Nanu, luberan limbah diduga minyak terjadi pada Senin (6/11/2023) malam setelah hujan.

Baca juga: Soal Luberan Jelantah, Pemkot Sebut Ada Sumbatan Lemak yang Cukup Tinggi di Saluran Limbah

"Jam setengah 10 malam pas sepi (lalu lintas) habis hujan terus luber," kata dia saat ditemui di Jalan AM Sangaji, Selasa (7/11/2023).

"Padahal hujannya tidak deras cuma sebentar," imbuh dia.

Baru pada Selasa (7/11/2023) siang petugas datang untuk membersihkan luberan limbah yang diduga minyak jelantah ini dengan menggunakan truk tangki dan sebanyak kurang lebih 8 orang personil.

"Baru ini mulai dibersihkan petugas," kata dia.

Menurut Nanu baru kurang lebih seminggu dibersihkan saluran ini kembali lagi luber.

"Ya semingguan padahal baru dibersihkan. Tadi malam banyak airnya minyaknya gak terlalu banyak tapi ada lemak-lemaknya," pungkas dia.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Segera Selidiki Cairan yang Luber di Tugu Yogyakarta

Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat menjelaskan, pihaknya menjadi salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ikut melakuan investigasi terhadap luberan limbah yang diduga minyak ke Jalan AM Sangaji, Kota Yogyakarta.

"Jadi, dalam penegakkan aturan daerah tidak berdiri sendiri. Ada OPD yang terkait di dalamnya apakah Dinas PUPKP, DLH dan juga kewilayahan. Nanti akan secara koordinasikan leading sektor di dinas PUPKP," kata dia saat dihubugi, Sealsa (2/11/2023).

Dia menambahkan pihaknya memberikan dukungan berupa penegakkan peraturan daerah. Saat ini mengacu pada asas praduga tak bersalah melihat pihak-pihak yang dimungkinkan terlibat pengelolaan limbah yang masuk ke saluran air limbah.

"Untuk titik lokasi mendasari apa yang sudah dilakukan teman-teman PU melakukan penelusuran di lapangan," kata dia.

"Berdasarkan data teman-teman PU, memang saluran-saluran yang ada di seputaran Tugu itu kosong (tidak ada pembuang limbah) hanya dimungkinkan 3 unit usaha yang kemungkinan memasukkan limbah yang belum dikelola ke saluran tersebut," jelasnya.

Baca juga: DKPP Penjaga Etik dan Benteng Pemilu Luber dan Jurdil

Namun sampai sekarang pengelola 3 usaha yang diduga membuang limbah belum dilakukan pemanggilan.

"Belum, masih dilakukan rapat koordinasi lintas sektor pada hari ini," kata dia.

Pantauan Kompas.com sebanyak kurang lebih 8 petugas mulai membersihkan area luberan minyak pada pukul 09.15. Pada area luberan petugas memasang water barrier.

Proses pembersihan ini membuat lalu lintas di area simpang empat Tugu Pal Putih menjadi sedikit tersendat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com