Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Reformasi, Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Pemeran dan Peluncuran Buku Karya Sindhunata

Kompas.com - 20/05/2023, 23:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua pemeran seni rupa digelar secara paralel di Bentara Budaya Yogyakarta dan Bentara Budaya Jakarta.

Di Jakarta momentum ini dirayakan dalam pameran drawing yang bertajuk “Pameran Drawing Eksperimental-Indonesia Kini 25 Tahun Peristiwa Mei 98". Kegiatan diikuti 47 peserta terpilih dalam program "open call drawing" serta 12 seniman undangan. Dipajang juga arsip koran dan sejumlah foto Harian Kompas yang merekam detik-detik peristiwa bersejarah 25 tahun silam.

Di Yogyakarta, momentum ini dirayakan dalam pameran seni rupa, pertunjukan seni, serta peluncuran kembali buku-buku karya Sindhunata yang memaknai peristiwa Mei.

Buku-buku tersebut antara lain Putri Cina, Kambing Hitam-Teori Rene Girard, dan Menyusu Celeng. Seluruhnya diterbitkan kembali oleh Gramedia Pustaka Utama.

Baca juga: Kesaksian Warga Gang Brojolamatan soal Mozes Gatotkaca, Awalnya Hanya Cari Makan, lalu Tewas Saat Tragedi Gejayan 1998

Pameran tersebut bertajuk "Kita Berteman Sudah Lama: Ekspresi 100 Seniman dan Perupa Yogyakarta Mengenang 25 Tahun Reformasi". Program peringatan 25 Tahun Reformasi ini diniatkan sebagai perayaan persaudaraan, semangat kebersamaan, dan kebebasan berekspresi.

Pameran dan acara akan berlangsung pada Sabtu, 20 Mei 2023, Pukul 19.00 WIB di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto no 2, Kota Baru, Yogyakarta. Sedangkan pameran akan dibuka mulai 21 hingga 25 Mei 2023, mulai pukul 10.00-21.00 WIB.

General Manager Bentara Budaya & Communication Management, Corpcom, Kompas Gramedia, Ilham Khoiri mengungkapkan, dua pameran ini mengajak masyarakat untuk mengambil jeda sejenak. Jeda ini dapat dimanfaatkan sebagai momen yang penting, untuk merenung dan mempertanyakan kembali arah perjalanan bangsa.

"Apakah kita sudah melaju di atas rel perubahan yang benar? Jangan-jangan kita hanya jalan di tempat atau berputar-putar dengan problem yang serupa tanpa jalan keluar? Atau malah kita telah melenceng dari spirit reformasi?," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2023).

Peristiwa Mei dan Reformasi 1998 merupakan satu tarikan keserentakan sejarah yang turut mengubah perjalanan Republik Indonesia.

“Kita perlu mensyukuri pencapaian yang didorong Reformasi 1998, seperti kebebasan berekspresi dan demokrasi. Namun, penting juga menyuarakan adanya sejumlah pekerjaan rumah yang belum beres, seperti pemberantasan korupsi, masih adanya aksi intoleransi, dan munculnya oligarkhi elite politik,” katanya.

Sementara itu Kurator Bentara Budaya, Sindhunata menyebutkan bahwa program-program ini diniatkan untuk mengingat betapa mahalnya harga reformasi.

Baca juga: 25 Tahun Hilangnya Sang Aktivis 1998, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah

“Kita seakan lupa akan sekian banyak mahasiswa dan rakyat yang menjadi korban. Bahkan meletusnya reformasi juga disertai dengan kerusuhan Mei, yang menyasar kelompok etnis tertentu menjadi korban kekerasan,” ujarnya.

Karena itulah, menurut dia, seni rupa dan beragam ekspresi lain yang dihadirkan dalam program ini dimaknai sebagai sumbangan untuk hidup berbangsa. Dalam pameran ini, para seniman diberikan kebebasan sebagai wujud cita-cita reformasi.

“Rangkuman dari kebebasan itu adalah makna Kita berteman sudah lama. Semoga dengan rangkuman itu kita mempunyai bingkai kerja dan kreasi, ke mana kita hendak menggambar nanti, ke sebuah pesta kegembiraan, sukacita, persaudaraan, pertemanan, dan kemerdekaan,” imbuh Sindhunata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com