Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Mobil Calya Merah Jadi Sasaran Amuk Massa di Pati, Polisi Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 08/05/2023, 20:01 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Mobil Calya berwarna merah menjadi sasaran amuk massa di Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/5/2023) sore.

Video yang memperlihatkan aksi perusakan mobil bernomor polisi H 1927 KR itu pun viral di media sosial.

Kronologi kejadian

Berdasarkan keterangan dalam unggahan video tersebut, kejadian itu merupakan buntut tindak penganiayaan yang dilakukan oleh pengemudi mobil kepada dua orang remaja pengendara sepeda motor setelah mereka terlibat perselisihan di jalan.

Kejadian bermula ketika RS (25), warga Saliyan, Pati Lor, Kecamatan Pati, memacu mobilnya dari arah Tayu (utara) menuju Pati Kota (selatan).

Setibanya di jalan Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, sepeda motor Vixion yang dikemudikan MAA (15) dan AAM (17) tak sengaja menabrak bagian belakang mobil RS.

Baca juga: Sosok MS Ayah yang Bunuh Bayinya di Pati, Penganggur dan Masih Usia 20 Tahun

Akan tetapi, kedua remaja tersebut terus memacu sepeda motornya. RS yang geram kemudian mengejar mereka hingga masuk Dukuh Gandong, Desa Pasucen.

Di lokasi itulah, RS menyerempet sepeda motor korban hingga terjatuh kemudian memukuli kedua remaja tersebut.

Korban dibawa ke rumah sakit

Akibat perbuatan RS, kedua remaja tersebut harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Kepala Desa Pasucen, Wiwik Hadiyanto mengatakan, salah satu korban saat ini masih harus menjalani perawatan di RSU Fastabiq karena mengalami patah tulang tangan.

"Sementara yang satu lagi sudah pulang, rawat jalan. Semoga kasus ini bisa segera ditangani dengan baik dan pelaku bertangungjawab," kata Wiwik, dikutip dari TribunJateng.com, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Rekonstruksi Penganiayaan Ken Admiral, Saksi Sebut Anak AKBP Achiruddin Ketuk Kaca Mobil lalu Ajak Berkelahi

Pelaku hampir diamuk massa

Kasatreskrim Polresta Pati, Kompol Onkoseno G. Sukahar menyampaikan, warga merusak mobil Calya merah milik RS karena geram dengan tindak penganiayaan yang dilakukan pelaku kepada kedua korban yang merupakan warga setempat.

Massa bahkan hampir mengamuk pelaku, namun personel Polresta Pati telah lebih datang ke lokasi dan mengevakuasi pelaku serta dua orang penumpang mobil ke rumah salah satu perangkat desa.

Ketegangan pun sempat terjadi antara polisi dengan warga, namun akhirnya pelaku bisa diamankan ke Polresta Pati untuk dimintai keterangan dan menjalani proses hukum lebih lanjut.

"Warga emosi sehingga kami mengevakuasi RS dan rekan-rekannya supaya tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan lebih lanjut," ujar Onkoseno.

Dia menjelaskan, RS pun kini telah menjalani proses hukum atas tindak penganiayaan yang dilakukannya kepada dua orang korban di bawah umur.

"Ancaman hukumannya di atas lima tahun," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Kronologi Mobil Merah Dirusak Warga Pati, Usai Serempet dan Aniaya Pemotor Berusia di Bawah Umur"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Yogyakarta
Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

Yogyakarta
Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Yogyakarta
Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Yogyakarta
Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan 'SOP Study Tour', Apa Saja Isinya?

Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan "SOP Study Tour", Apa Saja Isinya?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com