Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabuli Muridnya, Guru Ngaji di Sleman Belum Ditahan karena Masalah Kesehatan

Kompas.com - 19/04/2023, 23:59 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang guru Ngaji di Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman diduga melakukan tindak asusila terhadap beberapa anak didiknya. Guru ngaji berinisial K (50) ini sekarang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pendamping hukum korban sekaligus Ketua Paradi Rumah Bersama Advokat (RBA) Sleman, Iwan Setyawan mengatakan, korban tidak hanya satu anak dan usianya di bawah umur.

"Korban tidak hanya satu. Yang kami tangani yang sudah mengaku itu ada empat anak. Semuanya di bawah umur. Dua usia 16 tahun. Ada 10 tahun. Kemudian 5 tahun atau 6 tahun," kata Iwan saat dihubungi, Rabu (19/04/2023).

Baca juga: Cabuli 7 Santri Laki-laki, Guru Ngaji di Banjarnegara Divonis Penjara 18 Tahun

Iwan menyampaikan terduga pelaku berinisial K membuka tempat latihan mengaji di rumahnya. Terduga pelaku berinisial K melakukan tindak asusila dengan berbagai tipu daya.

Selain itu K melakukan aksinya saat kondisi sepi. Bahkan menurut Iwan ada satu korban yang dipaksa untuk berhubungan intim oleh terduga pelaku.

"Satu korban yang usia 16 tahun sudah diajak hubungan intim. Korban dikasih doktrin-doktrin, modusnya sama," tuturnya.

Terduga pelaku,, lanjut Iwan, akan marah-marah dan bahkan mengancam korban jika permintaanya tidak dituruti.

"(Dipaksa berhubungan intim) sejak tahun 2022, rata-rata tiap minggu. Sampai Desember 2022," urainya.

Peristiwa dugaan tindak asusila ini terungkap, setelah salah satu korban berani bercerita kepada saudaranya. Keluarga lantas mengadu ke perangkat RT, RW, Kalurahan hingga akhirnya dilaporkan ke Polisi.

"Januri 2023 membuat laporan ke Polsek Gamping. Kemudian ditangani PPA Polresta Sleman," ucapnya.

Sementara itu, Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Sleman Iptu M Safiudin menjelaskan sudah memeriksa berinisial K dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kemarin sudah kami periksa sebagai tersangka," tegasnya.

Baca juga: Guru Ngaji di Malang yang Diduga Lecehkan Muridnya Mangkir, Polisi: Rumahnya Kosong

Safiudin mengungkapkan ada tiga korban dalam kasus ini. Semua korban merupakan tetangga tersangka dan masih berusia di bawah umur.

Saat ini tersangka K belum dilakukan penahanan di Polresta Sleman karena kondisi kesehatanya. Hal itu, berdasarkan hasil rekomendasi dari dokter yang memeriksa kesehatan K.

"Menurut dokter, setelah kami periksa ke dokter apakah bisa dilakukan penahanan, dokter merekomendasikan jangan ditahan karena kondisi kesehatan," tandasnya.

Saat ini tersangka K dikenakan wajib lapor. Namun demikian, pihaknya masih akan melihat hasil rekam medis dari rumah sakit tempat K periksa.

"Kami masih meminta rekam medis dari rumah sakit tempat dia periksa. Katanya punya riwayat jantung. Itu yang masih kita konfirmasi seperti apa sakitnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com