Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Hongaria Terancam Dideportasi, Begini Kisahnya di Gunungkidul Sebelum Ditangkap Imigrasi

Kompas.com - 05/04/2023, 21:20 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Negara Asing (WNA) asal Hongaria berinisial RS terancam dideportasi karena mengganggu ketertiban masyarakat di Padukuhan Siyono Wetan, Kalurahan Logandeng, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, akhir Maret 2023 lalu.

Salah seorang warga Stefanus Sujoko mengatakan, WNA itu mengaku bernama Robert datang di kawasan Bundaran Siyono pada Senin (20/3/2023) sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu WNA itu duduk di resto, seperti orang kebingungan.

Pria yang fasih berbahasa asing ini sempat bertanya tentang tujuan Robert ke Bumi Handayani.

Baca juga: Warga Hongaria Terancam Dideportasi, Terungkap Ambil Belalang dan Kecoa di Hutan Gunungkidul karena Kelaparan

"Katanya itu mau ke Pantai Krakal, saya bilang ke dia sudah tidak ada angkutan kalau ke pantai jam segini (15.30 WIB)," kata Sujoko saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Rabu (5/4/2023).

Pria asal Kalurahan Logandeng ini akhirnya berkoordinasi dengan koleganya di wilayah Kapanewon Tanjungsari, karena beberapa hari sebelumnya pernah ada WNA yang mengaku kehabisan uang di kawasan Pantai.

Saat itu sempat diimbau agar tidak ke pantai, karena dikhawatirkan meresahkan warga sekitar.

Akhirnya dirinya berbincang dengan WNA Hongaria itu sampai malam, dan Robert sempat pergi dengan beberapa orang. Namun pada Selasa (21/3/2023), di media sosialnya ada yang mengomentari WNA itu sampai di Ledoksari, Wonosari.

"Sorenya saya dikirimi video teman-teman PKL (pedagang kaki lima), dia (Robert) berada di sana kembali (sekitar Bundaran Siyono). Tidur dan sebagainya saya tidak tau ke mana," ucap Sujoko.

Dikatakannya, dirinya sempat melihat WNA itu berjualan seperti rumput, daun, kelabang, jangkrik, hingga cicak. Setiap item yang dijual secara satuan.

Baca juga: Ambil Hewan di Hutan Gunungkidul, Warga Asing Asal Hongaria Bakal Dideportasi

Saat itu, Sujoko mengingatkan Robert untuk tidak jualan karena menyalahi visanya yang tidak memiliki transaksi bisnis.

"Tapi yang kasihan banyak, dari situ saya mendengarkan dari berbagai warung bahwa dia itu sering duduk di warung. Mengajak bicara dengan bahasa Inggris. Karena kasihan, pedagang memberi makan dirinya," kata dia.

"Selain itu, dari informasi dia sempat ngambil roti di sebuah toko waralaba, tapi karena mikirnya orang di sana kasihan terus dibiarkan," kata Sujoko.

Saat itu, Rabu (22/3/2023) ada seorang temannya mengunggah video di media sosial tentang WNA yang berkeliaran direspons Kantor Imigrasi Yogyakarta.

Kamis (23/3/2023), saat itu Robet dititipkan angkutan umum ke arah Yogyakarta oleh tukang ojek di sekitar Bundaran Siyono.

Baca juga: Fotonya Viral, WN Rusia yang Berpose Telanjang di Gunung Agung Dideportasi

Siang harinya, ada petugas gabungan yang mengetahui keberadaan Robert di sekitar Gading, Playen, dan akhirnya setelah dicari berhasil diamankan di sekitar Bundaran Siyono.

"Saya sempat ke (bangunan bekas resto) GK steak melihat dia diamankan, dan akhirnya dibawa pihak Imigrasi. Setelah itu saya tidak mengetahui lagi," kata dia.

Sebelumnya, satu warga negara asing (WNA) berinisial RS dengan paspor berkebangsaan Hongaria akan dideportasi atau dipulangkan ke negara asalnya.

Hal ini dilakukan setelah RS meresahkan dan mengganggu ketertiban masyarakat di daerah Siyono, Kabupaten Gunungkidul.

"Warga negara asing ini warga negara Hongaria, berinisial RS yang mengganggu ketertiban di daerah Siyono, Gunungkidul," ujar Kepala Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta (DIY) Agung Rektono Seto, Rabu (5/4/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com