YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa mobil sedan diamuk massa di Jalan Godean, Patran, Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta diselesaikan kekeluargaan. Pengemudi mobil sedan tersebut A (32) dan temanya M (25), warga Bantul.
"Pengemudi maupun penumpang itu mereka dari kartu berobat itu sedang perawatan medis untuk kejiwaan. Kita kan tidak begitu saja percaya kartu, kita minta bantuan dari Sat Narkoba Polresta Sleman untuk cek urine, hasilnya positif," ujar Kapolsek Gamping, Kompol Surahman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/04/2023).
Dia menyampaikan, keduanya memang benar-benar masih dalam perawatan kejiwaan. Sehingga mengkonsumi obat tersebut. "Itu ada kartu kontrolnya setiap bulan, jadi bener-bener pasien," tandasnya.
Baca juga: Viral di Medsos Mobil Dirusak Sekelompok Orang di Godean Sleman, Polisi Beri Penjelasan
Kompol Surahman menjelaskan, kendaraan yang digunakan keduanya merupakan mobil rental. Mereka menyewa mobil dari tetangganya.
Pihak keluarga saat dimintai keterangan juga tidak mengetahui jika keduanya menyewa mobil.
"Tapi kemarin dari pihak keluarga, istrinya tidak tahu kalau dia mau me-rental mobil. Jadi keluarga tidak tahu," tuturnya.
Surahman menuturkan telah memanggil dari pihak rental mobil. Dari pemilik rental meminta agar penyewa memperbaiki kerusakan mobil tersebut. Penyewa juga sudah sepakat, akan memperbaiki mobil tersebut.
"Pemilik mobil sudah kita panggil dan kita mintai keterangan juga. Dari pemilik mobil meminta yang penting mobil diperbaiki saja, karena mobil untuk lebaran juga," urainya.
Mobil yang dikendarai oleh A dan temanya M nekat melintas gang kecil yang sempit di perkampungan hingga menabrak pagar warga, dan membuat ambrol drainase saluran air.
Baca juga: Viral, Video Pemuda Diamankan Warga di Depan Pasar Godean Sleman, Polisi Pastikan Bukan Klitih
"Awal mulanya kan juga karena pengemudi yang konsumsi itu dan mengakibatkan fasilitas di warga, ada pintu pagar dari bambu rusak, drainase ambles sepanjang 6 meter," ungkapnya.
Dari pihak padukuhan juga sudah dimintai keterangan. Pihak padukuhan juga tidak meminta ganti rugi terkait kerusakan.
"Kemarin saya tanyakan dari pihak padukuhan di Nogosaren, minta pengganti enggak? Enggak Pak, saya juga merasa prihatin mobilnya sudah rusak, gitu. Ya sudah," urai Surahman.
Dari pihak rental maupun pengemudi juga memutuskan untuk tidak melaporkan perusakan mobil. Sehingga permasalahan selesai dengan kekeluargaan.
"Sudah selesai kekeluargan, kuncinya dari pengemudi. Tapi mohon maaf, mungkin masyarakat jengkel, diteriakin, diteriakin maling tidak berhenti, malah ngebut, bahkan mau menyerempet orang lain," tandasnya.
Kompas.com mendatangi lokasi awal mula permasalahan terjadi. Dari pengamatan, mobil tersebut masuk ke jalan perkampungan. Bahkan nekat melintasi gang sempit yang bukan untuk mobil. Tampak pula, drainase air yang rusak akibat dilewati mobil tersebut.
Baca juga: Gugatan kepada Bupati Sleman soal Kondisi Transit Pedagang Pasar Godean Berakhir Damai Dimediasi