YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman menyiapkan skenario sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu aktivitas vulkanik Gunung Merapi mengalami peningkatan signifikan.
"Kita tidak bisa menyepelekan alam, meskipun saat ini sesuai rekomendasi dari BPPTKG jarak aman di wilayah selatan 5 Km dan barat di 7 Km. Tapi jika memang statusnya meningkat, sudah kita siapkan skenarionya," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).
Baca juga: Kunjungi Pos Gunung Merapi, Ganjar: Ilmu Titen-nya Lebih Hebat dari Saya
Setidaknya ada sekitar 7 kalurahan di Kabupaten Sleman yang berada di wilayah KRB III. Kalurahan tersebut yakni Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto, dan Wonokerto.
Kustini menyampaikan, yang menjadi pioritas dalam skenario mitigasi yang disiapkan tersebut adalah dengan mengevakuasi warga yang berada di wilayah KRB III.
Prioritas evakuasi adalah kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, ibu hamil dan ibu menyusui.
Baca juga: Ada Erupsi, Destinasi Wisata di Lereng Gunung Merapi Yogyakarta Masih seperti Biasa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman dan instansi terkait telah melakukan pengecekan ke lapangan.
Dari hasil pengecekan, sarana mobilitas warga sudah siap, jika sewaktu-waktu harus evakuasi.
"Kendaraan untuk mobilitas di setiap wilayah sudah ada. Mulai dari truk, pick up, ada yang mobil pribadi dan kendaraan roda dua semua sudah standby," tegasnya.
Kustini memastikan barak pengungsian dan barak penyangga di wilayah Kabupaten Sleman dalam kondisi siap digunakan apabila kondisi darurat.
"Kondisi barak pengungsian baik utama dan penyangga sudah siap, kebutuhan logistik dari dapur umum juga sudah siap jika darurat. Dan seluruh relawan dari Tagana juga (siap)," urainya.
Terkait kondisi terkini Gunung Merapi, Kustini meminta masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada.
"Kita pantau terus pengamatan dari BPPTKG seperti apa. Yang penting saat ini tetap tenang dan waspada. Jangan sampai ada yang beraktivitas dari zona berbahaya yang sudah ditetapkan dan hindari sementara wilayah sungai," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.