Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Pos Gunung Merapi, Ganjar: Ilmu "Titen"-nya Lebih Hebat dari Saya

Kompas.com - 14/03/2023, 05:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat di sekitar Gunung Merapi memiliki ilmu titen (kepekaan terhadap tanda-tanda alam) yang tinggi. 

Hal itu akan lebih baik jika dikuatkan dengan informasi yang akurat dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geofisika (BPPTKG) terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

“Mereka paham, ilmu titennya lebih hebat dari saya, lebih hebat dari orang-orang yang di sana, ini ditambah informasi dari kawan-kawan yang tiap hari berjaga di pos ini, di Babadan ini,” ujar Ganjar usai mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Kabupaten Magelang, Senin (13/3/2023).

Baca juga: BPBD Klaten Kirim 2.400 Dus Masker ke 13 Desa di Lereng Gunung Merapi

Ganjar berharap informasi di Pos Babadan selalu diberikan kepada masyarakat setiap hari. Meskipun dari pantauannya, Ganjar melihat masyarakat masih tenang.

“Mudah-mudahan mereka sudah terbiasa mengambil sikap tindakan cepat. Namun demikian kita tidak boleh abai, kita siaga,” kata Ganjar.

Dia sempat bertemu dengan beberapa kelompok rentan Balai Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Kepada Ganjar, mereka mengaku siap mengikuti instruksi apabila terjadi situasi yang buruk.

“Jadi, artinya masyarakat betul-betul menyiapkan diri untuk bekerja sama, menunggu perintah itu, untuk menyelamatkan diri seandainya terjadi sesuatu,” ujarnya.

Baca juga: Ada Erupsi, Destinasi Wisata di Lereng Gunung Merapi Yogyakarta Masih seperti Biasa

Ganjar yang didampingi Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, mendapat penjelasan mengenai potensi terburuk yang harus diwaspadai. Sebab, ada erupsi yang terjadi belakangan ternyata mengubah bentuk kubah Gunung Merapi.

“Informasi kawan-kawan yang ada di sini, masih sangat fluktuatif. Tugas saya memantau terus tiap hari dan memastikan kawan-kawan yang ada di area sekitar sini, saudara-saudara sekitar sini, betul-betul siaga. Tidak boleh menyepelekan,” tegasnya.

Skema evakuasi, kata Ganjar, sudah dipahami oleh warga. Apalagi konsep desa kembar masih diterapkan.

Ganjar meminta agar saat ini mulai didata ulang kelompok-kelompok rentan yang mesti diprioritaskan. 

“Hanya perlu membiasakan gerak cepat dengan masyarakat. Jadi konsepnya desa kembar itu sebenarnya sudah ketahuan. Nanti kalau lari ke mana, pakai kendaraan siapa, jalur evakuasi lewat mana itu cukup membantu. Pengalaman kawan-kawan termasuk relawan yang mendampingi terus di sini paling bagus,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menjelaskan, Gunung Merapi telah memuntahkan awan panas guguran (APG) sebanyak 60 kali hingga Senin (13/3/2023).

Tanggal 11-12 Maret 2023, Gunung Merapi meluncurkan APG ke arah Kali Bebeng. Hingga saat ini, Senin, 13 Maret 2023 tercatat 60 kejadian awan panas guguran di gunung api teraktif di dunia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com