Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Kompas.com - 01/03/2023, 17:29 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah serangan serentak yang dilakukan TNI dan rakyat terhadap pasukan Belanda yang menduduki wilayah Yogyakarta.

Peristiwa ini terjadi setelah Belanda berusaha melakukan pendudukan terhadap Yogyakarta yang tengah berstatus sebagai ibu kota akibat kondisi keamanan di Jakarta yang tidak kondusif.

Baca juga: Tokoh-tokoh Serangan Umum 1 Maret 1949

Penyebab peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 antara lain adalah dijalankannya Agresi Militer Belanda ke-II yang menyebabkan situasi Yogyakarta mulai memanas.

Selain itu, Belanda terus melanggar sejumlah kesepakatan dan melancarkan propaganda ke dunia internasional bahwa Republik Indonesia sudah hancur dan tentara Indonesia sudah tidak ada.

Baca juga: Siapa yang Menggagas Serangan Umum 1 Maret 1949?

Hal ini membuat Sri Sultan Hamengku Buwono IX kemudian mengirimkan surat kepada Jenderal Soedirman untuk meminta izin mengadakan sebuah serangan terhadap pasukan Belanda.

Jenderal Sudirman menyetujuinya dan meminta Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.

Baca juga: Mengapa 1 Maret Diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara?

Perencanaan serangan ini kemudian dilakukan TNI dan rakyat sebagai respons atas Agresi Militer Belanda ke-II yang menjadikan Yogyakarta sebagai sasaran utama.

Diketahui saat itu pasukan Belanda di Yogyakarta berada di bawah pimpinan Kolonel Van Langen yang bermarkas di Hotel Tugu.

Serangan dilakukan di beberapa sektor yaitu sektor kota yang dipimpin Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki, sektor barat sampai ke batas Malioboro yang dipimpin Letkol Soeharto, sektor timur yang dipimpin Ventje Sumual, sektor selatan yang dipimpin Mayor Sardjono, dan sektor utara yang dipimpin Mayor Kusno.

Serangan Umum 1 Maret 1949 dimulai tepat pukul 06.00 WIB ketika sirine dibunyikan sebagai tanda serangan dimulai.

Serangan dilakukan serentak di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya dengan sasaran utama yaitu Benteng Vredeburg, kantor pos, istana kepresidenan, Hotel Tugu, stasiun kereta api, dan Kotabaru.

Pertempuran memuncak pada pukul 11.00 WIB, ketika bantuan pasukan Belanda mulai datang dari arah Magelang yang terdiri dari pasukan kavaleri pasukan Netherland Indies Civil Administration (NICA) dan komando Gajah Merah di bawah pimpinan Kolonel Van Zaten.

Melihat hal tersebut, pasukan RI segera menarik pasukan kembali ke luar kota setelah berhasil menguasai Kota Yogyakarta selama kurang lebih enam jam.

Berita kemenangan ini kemudian disebarluaskan melalui jaringan radio ke seluruh nusantara dan juga terdengar oleh dunia Internasional.

Perlawanan singkat tersebut akhirnya berhasil meruntuhkan propaganda Belanda dan menegakkan posisi Indonesia di mata internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com