Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menparekraf Sebut DIY Raup Rp 5 Triliun Usai Jadi Tuan Rumah ATF, Dinas Pariwisata: Perlu Dihitung Secara Global

Kompas.com - 14/02/2023, 18:42 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, kesuksesan Asean Tourism Forum (ATF) 2023 memberi dampak luar biasa terhadap perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahkan, DIY diperkirakan meraup uang di atas Rp 5 triliun atas gelaran ATF tersebut.

Terkait klaim Menparekraf itu, Kepala Dinas Pariwisara DIY, Singgih Raharjo menilai masih perlu dilakukan penghitungan secara rinci usai ATF digelar.

"Kalau untuk dampak secara keseluruhan, memang perlu dihitung secara global ya," ujar Singgih saat dihubungi, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Jadi Tuan Rumah ATF 2023, Yogyakarta Raup Lebih dari Rp 5 Triliun

Lanjut Singgih, ATF di DIY digelar di dua lokasi yakni Hotel Marriot dan Jogja Expo Center (JEC). Kedua lokasi ini menggelar acara yang berbeda. Di Hotel Marriot digunakan untuk agenda Ministerial Meeting dan sejumlah showcasing dalam skala kecil.

Sedangkan di JEC, dibagi menjadi beberapa lokasi untuk Hall A JEC digunakan untuk kegiatan Bussiness to Community (B to C). Sedangkan Hall B digunakan kegiatan untuk Bussines to Bussines (B to B).

"Kalau laporan yang pertama, Pak Sandi menyampaikan targetnya Rp 5 Miliar kalau di Hall A. Tetapi kemarin saya dapat informasi itu Rp 8 Miliar lebih di Hall A sendiri ya," jelas dia.

Singgih menyebut untuk kegiatan ATF di Hall B JEC yakni B To B lebih sulit dihitung perputaran uang di dalamnya. Hal ini karena dilakukan transaksi langsung sehingga perlu dihitung lebih rinci.

"Untuk yang Hall B memang saya belum begitu mengetahui secara persis ya, akhirnya memang untuk yang Hall B. Di B to B memang lebih sulit untuk menghitungnya karena direct transaction. Kemudian potential transaction harus dihitung benar. Mungkin saya belum dapat informasi yang jelas," ujar Singgih.

Ia menambahkan di Hall A yakni B to C, di dalamnya berisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mayoritas berasal dari DIY. Singgih tak menutup kemungkinan terjadi pemesanan kembali yang dilakukan oleh pembeli yang berasal dari berbagai negara di ASEAN. 

"Mereka mungkin beli sampelnya kemudian setelah itu bisa lanjut memesan dan seterusnya," kata dia.

Dia mengatakan secara keseluruhan ATF memang memberikan dampak yang signifikan bagi pariwisata di DIY.  Selain acara digelar di dua lokasi, banyak delegasi ATF yang menginap di hotel lainnya di DIY.

Baca juga: Pembukaan ATF, Sandiaga Uno Ajak Delegasi Kunjungi Nglanggeran Gunungkidul

"Hotel, restoran, dan transportasinya. Ini kan juga ekosistem yang mendukung ATF, kan juga perlu dihitung secara total. Mungkin ini yang sedang dihitung oleh kementerian bersama sama dengan EO yang kemarin menangani untuk kemudian bisa diinformasikan bahwa dampak dari keseluruhan ATF di Jogja itu nominalnya berapa," kata dia.

Sebelunya diberitakan, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, kesuksesan Asean Tourism Forum (ATF) 2023 memberi dampak luar biasa terhadap perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni di atas Rp 5 triliun.

Sandiaga menjelaskan bahwa untuk data sementara, penyelenggaraan ATF 2023 menunjukkan hasil B2C (business to consumer) mencapai Rp 8 miliar. Sedangkan untuk nilai transaksi B2B (business to business) mencapai 35 juta dollar AS atau melebihi Rp 500 miliar.

"ATF memberi dampak luar biasa, kita ucapkan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskannya," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com