Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Sleman Mengaku Pusing Usai Makan Permen dari Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 01/02/2023, 14:32 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Beredar informasi di chat WhatsApp (WA) seorang siswa sekolah dasar (SD) di Seyegan, Kabupaten Sleman mengalami pusing dan mual usai memakan permen pemberian orang tak dikenal.

Di dalam informasi yang beredar di chat WhatsApp (WA) tersebut menceritakan, pada Kamis (26/1/2023) sekitar jam 09.00 WIB di jam istirahat sekolah, siswa kelas 3 SD di Seyegan, Sleman sedang duduk di pintu masuk lapangan.

Kemudian, datang orang tidak di kenal dengan mengendarai mobil. Orang tersebut lantas memberikan permen.

Baca juga: Puskesmas Sape di Bima Tarik Belasan Kotak Permen Setelah 5 Anak Keracunan

 

Lantas, orang tidak dikenal tersebut meninggalkan lokasi sembari menyampaikan besok akan datang lagi.

Permen kemudian dimakan dan tidak berapa lama anak tersebut merasa pusing dan mual. Anak tersebut kemudian masuk ke sekolah.

Disebutkan pula bahwa ternyata ada tiga orang anak yang sudah diberi permen. Tetapi dua orang anak membuang permen tersebut.

Di akhir informasi itu, tertulis pesan agar dengan kejadian tersebut para orangtua berhati-hati dan menasehati anak-anaknya.

Baca juga: 9 Siswa SD di Grobogan Keracunan, Diduga karena Permen Serbuk

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Seyegan Iptu Agus Suparno mengatakan, kejadian tersebut terjadi Kamis (26/1/2023).

Ada orang tidak dikenal berhenti di sekolah itu dan memberi permen.

"Permenya sudah dalam keadaan terbuka, terus sama anak itu dimaem (dimakan) terus itu mengalami pusing," ujar Kanit Reskrim Polsek Seyegan Iptu Agus Suparno saat dihubungi, Rabu (1/2/2023).

Agus menyampaikan belum mengetahui penyebab siswa tersebut mengalami pusing apakah dari permen tersebut atau yang lainya. Siswa tersebut saat ini juga sudah masuk sekolah seperti biasanya.

"Sudah masuk biasa, kita sudah ke sekolahnya. Kalau dugaan penculikan dan sebagainya kita belum bisa memastikan," tuturnya.

Sampai saat ini, menurut Agus, masih dilakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut.

"Jam istirahat ada mobil berhenti, tapi mobilnya cuma warna putih, jenisnya juga nggak tahu, nopol juga nggak tahu, salah satu turun ngasih permen kepada anak yang sedang duduk itu, setelah itu pergi ke selatan. Cuman itu saja yang kita dapat," jelasnya.

Orang tidak dikenal tersebut hanya memberikan permen kepada seorang siswa. Tidak ada tindakan untuk mengajak atau menarik siswa tersebut.

"Nggak (tidak ada upaya menarik atau mengajak) hanya memberi (permen) saja. (Yang diberi permen) satu anak," tegasnya.

Agus mengungkapkan memberikan imbauan kepada pihak sekolahan-sekolahan untuk melakukan upaya pencegahan. Patroli juga akan ditingkatkan di wilayah termasuk di sekolahan-sekolahan.

Di sisi lain, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada sebagai langkah antisipasi.

"Kejadian ini tetap kita waspadai, antisipasi kita memberikan imbuan kepada pihak sekolahan baik oleh Bhabin, Binmas melakukan upaya-upaya pencegahan. Terlebih patroli-patroli di jam-jam tertentu, seperti jam pulang anak-anak," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com