Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Percobaan Penculikan Anak 9 Tahun di Yogyakarta, Korban Trauma dan Sempat Tak Mau Berangkat Sekolah

Kompas.com - 25/01/2023, 17:18 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan percobaan penculikan anak dialami oleh EHP (9), warga Kampung Danunegaran, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Dugaan penculikan ini membuat EHP merasa trauma dan sempat mogok sekolah.

Ibu EHP, Susi Kariningsih (39) menjelaskan kejadian percobaan penculikan dialami oleh anaknya pada Senin (23/1/2022) pukul 14.00 WIB. Pada saat itu kampung Danunegaran sepi karena saat itu libur cuti bersama Imlek.

"Senin jam 14.00, saat itu kan panas banget dan anak saya paling kecil sedang panas (demam). Lalu saya ajak EHP untuk tidur siang bareng," katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Bocah 11 Tahun di Tangerang Diculik, Berhasil Kabur Saat Penculiknya sedang Kencing

Namun, ajakan Susi ditolak oleh EHP, yang beralasan akan pergi bermain ke rumah kawannya yang tak jauh dari kediamannya. Karena tak bertemu dengan kawannya, lalu EHP bermain sendiri di depan rumahnya.

"Terus habis itu ada orang naik motor Ninja ijo berhenti di tempat pak RT (kurang dari 100 meter) nge-video anak saya lumayan lama diawe-awe (melambaikan tangan) ke anak saya. Enggak merasa kenal gedek-gedek (geleng kepala)," jelas dia.

Karena tak mau mendekat, pengemudi motor Ninja hijau ini yang berboncengan putar balik, dan pembonceng merupakan perempuan turun dari motornya mengejar EHP. Seketika, EHP lari masuk ke rumahnya tanpa mencopot sandalnya dan berteriak.

"Anak saya nangis ketakutan. Sandalnya masuk rumah masih dipakai saking ketakutan itu," katanya.

Dia menambahkan terduga pelaku sempat melempar senyum ke neneknya yang pada saat itu berada di luar rumah memasak.

"Neneknya kan saat itu lagi siap-siap untuk jualan, kedua orang itu sempat senyum ke utinya," kata dia.

Baca juga: Tangis Nenek Sri, Diculik dan Dirampok Saat Antarkan Kerupuk Dagangan, 75 Gram Perhiasan Emas Raib

Menurut Susi, pasca kejadian ini anaknya mengalami trauma, lantaran saat tidur bersama EHP hanya melihat ke atap rumah.

"Dia enggak mau brangkat ke sekolah katanya takut. Lalu saya bujuk kalau saat ini sudah masuk semester ke-2, jika membolos akan ketinggalan pelajaran," kata dia.

Untuk menjaga keselamatan anaknya, Susi mengantar langsung anaknya ke sekolah dan menginformasikan kejadian yang dialami anaknya ke pihak sekolah.

"Kepala sekolah telepon pihak Polsek Mantrijeron terus meninjau sini ke sekolahan ketemu anak saya," katanya.

Dia menambahkan, tak jauh dari rumahnya terdapat CCTV yang dipasang di perempatan yang dekat dengan gang rumahnya, namun saat ini dalam kondisi rusak dan belum dilakukan perbaikan.

Baca juga: Soal Isu Penculikan Anak di Papua Barat, Polisi: Jangan Mudah Terprovokasi dalam Bertindak

Sementara itu, Kepala SPKT Polsek Mantrijeron Aiptu Sukarjo membenarkan kejadian percobaan penculikan tersebut.

"Iya memang benar ada kejadian itu, tetapi untuk saat ini dari pihak anak-anak tersebut dari orangtua atau keluarga belum ada laporan masuk ke Mantrijeron," kata dia.

Terkait dengan modus pihaknya belum mengetahui secara detail, dan sudah melakukan patroli ke lokasi kejadian sebagai tindak lanjut pihak Polisi.

"Modusnya kita nggak tahu. Tindak lanjut kita patroli ke sana seperti kemarin kejadian jam 2 sudah kita lakukan patroli di situ," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com