Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapak Sementara Pedagang Pasar Godean Tak Layak, Bupati Sleman Digugat

Kompas.com - 21/01/2023, 21:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Konsumen Pasar Godean menggugat Bupati Sleman serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dengan Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Gugatan ini dilayangkan karena tempat transit sementara untuk para pedagang Pasar Godean tidak layak, sehingga berpotensi merugikan konsumen.

Konsumen yang melayangkan gugatan ini bernama Kunto Wisnu Aji.

Baca juga: Begini Skenario Pembunuhan Berantai Bekasi Cianjur, Ada Tersangka Pura-pura Keracunan

Pengacara Kunto Wisnu Aji, Awang Gatra Padmanaba SH mengatakan, kliennya sering bersepeda, singgah, dan makan di Pasar Godean.

Di akhir Desember 2022 kliennya mendapatkan kabar jika Pasar Godean akan direlokasi.

"Mendapat kabar kalau besok mau direlokasi. Direlokasi di Sidokarto, di Senuko," ujar Awang, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: DI Yogyakarta Termiskin di Pulau Jawa, DPRD DIY: Kantong Kemiskinan Kebanyakan Bukan di Daerah Wisata

Setelah mendapat kabar tersebut, kliennya melihat lokasi relokasi sementara. Saat dilihat ternyata lapak pedagang tidak layak.

Lapak pedagang menggunakan tiang bambu dan atapnya dari seng. Lantainya juga tidak di perhalus atau dibuat agar tidak becek saat hujan turun.

"Para pedagang itu menghaluskan sendiri, sehingga di setiap lapak itu kondisi kebersihanya berbeda-beda. Ada yang rapi, ada yang kumuh, bau," ucapnya.

Selain itu, saat hujan, atap lapak pedagang  bocor. Bahkan saat hujan deras, air hujan dapat masuk ke dalam ruangan yang kecil tersebut.

Kondisi itu bisa berdampak pada penjualan pedagang dan merugikan. Misal, barang yang dijual seperti jenis makanan bisa rusak dan menjadi tidak higienis.

"Kalau basah, kalau (makanan) melempem, itu kan ada potensi konsumen dirugikan," tuturnya.

Pedagang pun harus mengeluarkan uang untuk menyempurnakan lapak mereka agar aman dari hujan dan nyaman.

Mereka membeli seng, mengeraskan jalan agar tidak becek, dan membuat lantai di lapak mereka dari semen atau papan kayu.

"Kan ada (pedagang) yang habis Rp 500.000, yang termahal habis Rp 4 juta," urainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com