YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berangkat dari kecintaan Iskandar Harjodimulyo terhadap seni dan lingkungan, seniman asal Yogyakarta ini membuat wayang dari sampah atau wayang uwuh.
Wayang uwuh atau wayang sampah buatan Iskandar seperti keluar dari pakem pembuatan wayang. Seperti diketahui, umumnya wayang terbuat dari kulit sapi. Namun Iskandar menciptakan wayang dari sampah yang tidak bernilai lagi.
Wayang uwuh buatan Iskandar dibuat dari pelbagai bahan, mulai dari plastik, kardus, hingga seng bekas atap rumah.
Dijumpai Kompas.com di rumahnya yang ada di Sapen, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Iskandar bercerita, dia mulai membuat wayang uwuh saat menjadi relawan di bantaran Kali Ciliwung pada 2013 lalu.
Kala itu, ide menciptakan karya dari sampah muncul saat banjir melanda kawasan Ciliwung.
"Di Ciliwung dengan penyadaran kita, tata kampung kumuh, banyak melibatkan masyarakat melukis bersama. Dari kampung kurang bagus jadi kampung seni. (Saat itu), di tengah kegiatan, ada banjir besar," katanya Jumat (13/1/2023).
Banjir datang membawa berbagai macam jenis sampah, plastik, seng, kardus hanyut di Sungai Ciliwung.
Melihat banyaknya sampah, Iskandar memutar otak bagaimana cara untuk memanfaatkannya. Hingga akhirnya, ide membuat wayang dari sampah muncul.
Pertama kali membuat wayang dari botol plastik, tak semudah yang dibayangkan.
Plastik botol mineral harus diluruskan. Awalnya Iskandar mencoba menyetrika bekas botol mineral itu, tapi justru meleleh.
"Akhirya dapat ide, botol dipotong, (lalu) saya tumpuk dengan beberapa kain baru disetrika. Akhirnya bisa lurus," kata Sarjana Akuntansi ini.
Setelah plastik lurus, Iskandar mulai membuat sketsa dan dilanjutkan dengan pewarnaan.
Teknik pewarnaan ini, kata Iskandar, juga tidak sembarangan dan menggunakan trik khusus.
Caranya, plastik dia lapisi dengan lem tipis. Setelah kering, baru dicat menggunakan cat akrilik.
Proses pembuatan tak sampai di situ, selesai mengecat ia lalu menyemprot dengan cat semprot kelir.