Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Politik UGM: Ada Harga yang Harus Dibayar Jika PDIP Tak Usung Ganjar di Pilpres

Kompas.com - 12/01/2023, 19:57 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) sampai dengan saat ini belum mengumumkan nama calon yang akan diusung dalam Pilpres 2024 mendatang.

Namun, dalam pidato di HUT ke-50 PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyampaikan akan mengusung dari kader sendiri.

Baca juga: Pakar Politik UGM Sebut Penunjukan Zulhas dan Hadi Tjahjanto untuk Kawal Stabilitas Ekonomi dan IKN

Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati melihat jika PDI-Perjuangan tidak mencalonkan nama Ganjar Pranowo akan banyak harga yang harus dibayar.

"Ini kan kalkulasi rasional kita kalau kemudian PDIP tidak mencalonkan Ganjar Pranowo yang di dalam survei-survei sekali lagi saya pakai referensi lembaga survei yang kredibel, itu kan ada banyak harga yang harus dibayar kalau PDI P tidak mencalonkan GP (Ganjar Pranowo)," ujar Mada Sukmajati di acara bincang Pojok Bulaksumur, Kamis (12/01/2023).

Mada menyampaikan, meski belum mengumumkan nama calon, namun sudah mulai mengerucut.

Sebab di dalam pidato HUT ke-50 PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyampaikan akan mengusung dari kader sendiri.

"Tapi kemarin Bu Mega sudah menyampaikan dari kader sendiri, ini kan mengerucut ya. Kalau Bu Mega kan bukan kader, Bu Mega itu pemimpin," tuturnya.

Baca juga: Tinjau Banjir Kudus, Ganjar Bagikan Mainan pada Anak-anak hingga Bersenda Gurau Bersama Lansia

Ada dua kader PDI Perjuangan, lanjut Mada, yang sudah diketahui elektabilitasnya. Dua orang kader tersebut yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Menurut Mada, jika PDI Perjuangan akan mengusung Puan Maharani harus dipikirkan juga terkait dengan perolehan suara untuk pemilu legislatif. Sebab, di Pilpres serentak 2019 lalu itu kan efek ekor jas bekerja.

"Di Pilpres serentak 2019 lalu itu kan efek ekor jas bekerja. Jadi orang yang memilih PDIP itu akan lebih banyak kansnya untuk memilih Jokowi. Orang yang memilih Gerindra itu peluangnya lebih besar untuk memilih Prabowo," urainya.

Jika diasumsikan ekor jas ini bekerja di pemilu 2024 maka yang diusung adalah Ganjar Pranowo. Sebab jika mengusung Puan Maharani pertaruhannya sangat besar.

Tidak hanya untuk Puan Maharani atau Megawati Soekarnoputri, tapi ini secara kelembagaan punya implikasi terhadap partai yakni PDI Perjuangan.

"Ini saya kira seorang Megawati yang saya kira sudah sangat matang ya kalkulasinya di dalam politik, pasti sudah menghitung soal ini. Jadi itu hitung-hitungan atau kalkulasinya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com